Mentalitas Timnas Indonesia di Piala AFF 2021,Kepemimpinan Asnawi Mangkualam, Ketenangan Evan Dimas
Mentalitas pemain muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, hajar Singapura, kombinasi Asnawi Mangkualam, Evan Dimas, Pratama Arhan dan Nadeo Argawinat
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Menit ke-45, Safuwan Baharudin harus mendapatkan kartu kuning kedua pasca terlibat gesekan dengan pemain belakang Timnas Indonesia, Rizky Ridho.
Indonesia yang kebobolan di injury time babak pertama, namun itu tidak menghalangi optimisme bahwa tim asuhan Shin Tae-yong bisa memenangi pertandingan ini.
Tetapi yang terjadi sebaliknya, Indonesia justru terlihat gamang, dan justru Singapura bisa mengembangkan permainan di pertandingan ini.
Baca juga: Jadi Andalan Timnas Indonesia, Kemampuan Asnawi Mangkualam Dipuji Kapten Ansan Greeners
Baca juga: Nadeo Argawinata, Bawa Indonesia ke Final Piala AFF 2021, Pilihan Shin Tae-yong, Deputi Ernando
Baca juga: Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Hajar Singapura 4-2, Shin Tae-yong Sebut Pemainnya Kurang Tenang
Untuk merebut target Final Piala AFF 2021, pelatih Tatsuma Yoshida membaca hal ini dengan baik, ia memasukkan Faris Ramli, Shawal Anuar dan Ikhsan Fandi.
Sangat aneh memang mengingat SIngapura bermain dengan 10 pemain dan menambah pemain di sektor penyerang.
Dan Singapura harus bermain dengan 9 pemain setelah Irfan Fandi, dan memang di atas kertas, Indonesia semestinya bisa menambah gol.
Yang terjadi, Indonesia justru makin panik, terbukti dari pengambilan keputusan Alfeandra Dewangga membuat Singapura mendapatkan peluang dari sepakan bebas.
Shahdan Sulaiman menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Singapura berbalik unggul.
Memabayangkan kekalahan melawan 9 pemain Singapura dengan sisa waktu hanya 15 menit bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilewati.
Adalah 15 menit yang menjadi neraka untuk para pemain Indonesia, tekanan begitu besar nampak dari wajah dan secara permainan, beberapa kali salah umpan dan pengambilan keputusan yang salah menjadi contohnya.
Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaiman salah mengambil keputusan, memberikan umpan yang tidak mengarah ke pemain atau salah membagi bola.
Egy Maulana Vikri juga merasakan tekanan yang sama di tengah lapangan.
"Kami adalah tim yang relatif muda dan ketika kami memiliki keuntungan, kami perlu belajar bagaimana bermain dengan tenang sehingga kami harus mencoba untuk meningkatkan dari sini.” ujar Shin Tae-yong pasca laga.
Dan 15 menit akhir yang benar-benar menggambarkan apa yang diutarakan Shin Tae-yong.