Magis Shin Tae-yong Kalahkan Jerman adalah Magis yang Dinanti Indonesia di Leg ke-2 Final Piala AFF
Dengan sistem 4-4-2 yang sering ia usung, Indonesia dapat bermain pragmatis dan menunggu celah pertahanan Timnas Thailand terbuka.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Ya, hal yang sama bisa dicoba Shin Tae-yong di Indonesia pada leg kedua melawan Thailand, ia bisa menerapkan skema 4-4-2 dengan menaruh dua striker yang memiliki mobilitas tinggi seperti Hari Yudho dan Egy Maulana Vikry.
Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.
Bahkan tiga dari empat gelandang Timnas Garuda adalah tipikal pemain yang memiliki kecepatan, Witan Sulaeman (gelandang kanan), Irfan Jaya (gelandang kiri), Ramai Rumakiek (gelandang kiri/tengah).
Baca juga: Syarat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2021, Garuda Butuh Keajaiban Tulis Comeback Fantastis
Baca juga: Blunder Taktik Shin Tae-yong, Mimpi Indah Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2021 Terancam Ambyar
Ketiga pemain yang disebutkan di atas memiliki intusisi menyerang cukup baik meskipun secara postur tak begitu tinggi dan kekar.
Mereka memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang berulang kali mampu mengeksploitasi pertahanan lawan di Piala AFF 2020.
Tak hanya itu, para pemain pun percaya diri untuk melakukan sepakan jarak jauh.
Witan Sulaeman beberapa kali di partai uji coba dan Piala AFF melakukan gerakan cut inside dari sisi kiri pertahanan lawan yang diakhiri tendangan ke gawang.
Satu gol pernah ia ciptakan lewat cara seperti itu kalah Timnas Indonesia bertemu Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23.
Witan sudah menunjukkan atribusinya lewat sumbangan gol, kita tinggal menunggu magis Bagus Kahfi untuk mampu menggetarkan jala gawang Timnas Australia.
Skuat Timnas Indonesia memang memiliki nama-nama besar, Witan dan Egy memang mencolok lantaran bermain untuk tim eropa.
Namun, pemain di liga lokal pun juga tak kalah mentereng. Masih berusia muda, mereka sudah menjadi tumpuan untuk timnya masing-masing.
Sebut saja Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Rachmat Irianto, Hanis Saghara, Ramai Rumakiek, Rizky Ridho, hingga Kadek Agung, mereka semua bermain reguler dan udah menciptakan lebih dari 4 caps di BRI Liga 1 Indonesia.
Sebelumnya, Timnas Indonesia pernah bermain pragmatis kala meraih hasil imbang dengan skor kaca mata melawan Vietnam di penyisihan grup Piala AFF 2020.
Dengan memasang 5 bek, Shin Tae-yong sukses membuat kolektivitas permaianan Vietnam mati kutu, gawang Nadeo hanya mampu menerima ancaman sebanyak 2 kali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.