Erling Haaland, Di Stefano & Rivalitas Barcelona vs Real Madrid yang tak Melulu Soal Pertandingan
El Clasico tak melulu menyoal sengitnya persaingan di atas lapangan hijau, namun juga dalam hal perekrutan pemain.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Kala itu, Copa de la Coronacion belum dianggap sebagai turnamen resmi disana, barulah di tahun 1903 Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengganti nama kompetisi tersebut menjadi Copa del Rey, seperti yang kita kenal sekarang.
Ajang Copa del Rey pada tahun 1902 itu diikuti oleh empat tim yakni Barcelona, Real Madrid, Club Espanol atau Espanyol, dan Bizcaya yang sekarang telah berganti nama menjadi Athletic Bilbao.
Barcelona dan Real Madrid langsung bertanding di babak semifinal yang tersaji di Hipodromo, Kota Madrid, 13 Mei 1902.
Dalam laga tersebut, Blaugrana berhasil mengatasi perlawan Los Blancos dengan skor telak 3-1.
Laga itu pun tercatat secara resmi sebagai pertemuan pertama kali sepanjang sejarah dua tim raksasa di Negeri Spanyol.
Rivalitas yang tumbuh antara Barcelona dan Real Madrid sudah tak diragukan lagi, pertandingan anatar dua tim terbaik di spanyol tersebut selalu menghadirkan laga yang keras dan berkualitas.
El clasico merupakan salah satu laga terbesar dalam sejarah olahraga berkat ketatnya catatan rekor yang dimiliki oleh kedua kesebelasan dalam melakoni deretan kompetisi yang mereka mainkan.
Rivalitas panas antara Barcelona dan Real Madrid bermula terjadi kala pertemuan keempat mereka di turnamen Copa del Rey.
Saat itu, Real Madrid dianggap menang dengan cara kotor, lantaran gol kemenangan yang dicetak Los Blancos adalah hasil dari keputusan wasit yang kontroversial.
Hakim garis tak mengangkat bendera padahal jelas-jelas pemain Real Madrid sudah berada di posisi terlarang atau offside.
Akhirnya, dalam rentang tahun 1937 hingga 1939, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Negeri Matador.
Hal tersebut membuat Barcelona dan Real Madrid harus menunda kelanjutan rivalitas mereka di atas lapangan akibat timbulnya perang saudara di Spanyol.
Namun, perang yang terjadi justru membuat rivalitas antara kedua tim semakin memanas.
Pada tahun 1936, jenderal Francisco Franco sempat memerintahkan pasukannya untuk meniadakan presiden Barcelona kala itu, Josep Sunyol i Garriga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.