Paulo Dybala, Protagonista Juventus yang tak Seharusnya Berada di Situasi Pelik
Paulo Dybala menunjukkan selebrasi yang emosional setelah mencetak gol untuk Juventus ke gawang Udinese pada (16/01/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Paulo Dybala menunjukkan selebrasi yang emosional setelah mencetak gol untuk Juventus ke gawang Udinese pada (16/01/2022).
Tanpa tersenyum, ia melotot ke arah bangku penonton yang kosong, seolah-olah memberi gimmick kekesalannya dengan kontraknya di Juventus yang tak kunjung menemui kata sepakat.
Padahal, musim ini dapat dikatakan sebagai musim kebangkitan Dybala setelah di musim-musim sebelumnya ia mengalami paceklik lantaran faktor kebugaran dan masalah cedera yang ia hadapi.
Dilansir Football Italia, pemain berusia 28 tahun itu telah bernegosiasi selama berbulan-bulan untuk memperpanjang kontraknya bersama Bianconeri yang akan habis pada 30 Juni.
Selama beberapa hari terakhir, muncul cerita dari Argentina bahwa Dybala sangat marah dengan Juventus karena kurangnya kepercayaan yang mereka tunjukkan padanya.
Bahkan dikabarkan dia siap untuk membiarkan kontraknya habis dan pergi sebagai agen bebas, dengan Inter, Tottenham Hotspur dan Barcelona siap untuk merekrutnya.
Jelas, amarah Dybala adalah hal yang wajar, ia telah memberi segalanya untuk Juventus, gol dan assistnya telah membantu Bianconeri untuk tampil lebih bertaji dari musim ke musim.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Kalahkan Udinese, Dybala Sebut Juventus Main Jelek & Tak Punya Nyali Saingi Inter
Baca juga: Juventus Libas Udinese 2-0, Allegri Buka Suara soal Selebrasi Dybala Melotot ke Tribun Penonton
Ya, ditopang oleh kembalinya magis Paulo Dybala, Juventus telah menemukan permainan terbaiknya di Liga Italia musim ini.
Setelah rangkaian inkonsistensi dan terseok-seoknya Juventus di Liga Italia, hasil memuaskan sukses diperoleh Bianconeri dalam tujuh laga terakhir.
Pasukan Massimiliano Allegri itu tampil perkasa dalam 8 laga terakhir, Juventus hanya mengalami imbang dua kali, di 6 laga lainnya 3 poin meyakinkan sukses mereka rengkuh.
Ya, adaptasi Allegri di Juventus mulai menemukan titik terang, setelah begitu ideal dengan skema 4-4-2 miliknya.
Di 8 laga terakhir, juru taktik asal Italia itu melakukan kontra strategi dengan seringkali bermain menggunakan pakem 4-3-3.
Hasilnya pun ciamik, Juventus sukses dibawanya kembali menyodok papan atas Liga Italia dan membuka peluang gelar scudetto untuk Bianconeri.
Salah satu yang paling mencolok dari kebangkitan Juventus adalah peran yang diberikan oleh Paulo Dybala.