Haruna Soemitro Bilang Soal Timnas yang Penting Hasil Bukan Proses, Akmal Marhali: Itu Memang Fakta
Sosok Haruna Soemitro Memang Kontroversial dan Sensasional, Tidak Semua Pernyataannya Soal Shin Tae-yong Salah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Haruna Soemitro Soal yang Penting Hasil Bukan Proses, Akmal Marhali: Itu Memang Fakta
Sosok Haruna Soemitro Memang Kontroversial dan Sensasional, Tidak Semua Pernyataannya Soal Shin Tae-yong Salah
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik tajam Eksekutif PSSI Haruna Soemitro terhadap kinerja pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, buaknlah hal yang mengejutkan bagi pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
Akmal Marhali yang telah mengamati sepak terjang Haruna di PSSI sejak tahun 2004 sangat mengetahui bahwa sosok ini sangat kontroversial dan sensasional dalam memberikan pernyataan.
"Saya tidak kaget kalau kemudian dia menyampaikan sesuatu yang mungkin membuat publik sangat kaget. Saya sudah menganalisis dan mencermati sepak terjang Haruna dari tahun 2004," ucap Akmal kepada Tribunnews.com, Selasa (19/1/2022).
Baca juga: Reaksi Haruna Soemitro Atas Serangan Netizen Seusai Mengkritik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Baca juga: Ternyata Ada Pesan Khusus di Balik Spanduk dan Poster La Grande Indonesia #Harunaout #STYstay
"Sosok ini memang selalu memunculkan sensasi dan kontroversi dalam pernyataan-pernyataannya," sambung Akmal.
Sosok Haruna ramai diperbincangkan dalam dua hari terakhir lantaran menyebut Shin Tae-yong tak istimewa karena hanya membawa Timnas Indonesia finis runner-up di Piala AFF 2020.
Sebelum Shin Tae-yong, timnas juga telah finish sebagai runner-up di Piala AFF sebanyak lima kali.
Hal ini membuat Haruna menilai bahwa Shin Tae-yong sama saja dengan pelatih-pelatih timnas lainnya.
Baca juga: Buntut Pernyataan Haruna Soal Kerja Shin Tae-yong, Suporter Timnas Bikin Pamflet Sindiran Pedas
Baca juga: Bursa Transfer Paruh Musim Liga 1: Persebaya Gaet Satu Pemain, Bali United 5 Pemain, PSIS 10 Pemain
Selain itu Haruna juga menyebut bahwa yang terpenting adalah soal hasil, bukan proses.
Bagi Akmal Marhali, sebagian pernyataan Haruna ini, bila dinilai secara objektif benar adanya.
"Apa yang disampaikan Haruna ada juga hal-hal yang menurut saya kalau kita analisa secara objektif, ada benarnya juga. Misal bahwa dikatakan yang pertama soal orang akan melihat hasil dibanding proses. Itu memang fakta," tutur dia.
Sebagai contoh misalnya Italia ketika menjadi juara Piala Dunia 1982.