Antonio Conte Membangun Tottenham Hotspur, Incar 4 Elite Eropa, Replika Inter Milan & Chelsea
Conte adalah pelatih yang idealis terhadap sistem bermain yang ia usung. Ia selalu bermain menggunakan pakem tiga bek sejajar.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Begitu juga Matic, meski tak sementereng Pirlo, pemain yang kini berseragam Manchester United tersebut adalah seorang gelandang bertahan yang moncer dalam urusan mengatur tempo.
Hampir di setiap pertandingan Matic selalu mengisi 11 utama pilihan Conte.
Perannya di tengah bersama Kante begitu diandalkan, jika Kante adalah box to box yang pekerja keras, maka Matic sebagai seorang pivot yang menjadi kunci aliran bola Chelsea di tengah.
Di Tottenham sendiri, Conte belum memiliki gelandang bertahanan yang kuat dalam urusan membagi bola.
Bursa transfer tahun depan jelas akan dimanfaatkan Conte untuk membidik kriteria gelandang bertahannya tersebut.
Dilansir Calciomercato, nama Franck Kessie, regista handal milik AC Milan, masuk dalam daftar belanja yang ingin Conte boyong menuju White Hart Lane.
Penyerang berpostur ideal
Di lini depan, Conte selalu memiliki stiker berpostur tinggi besar yang handal dalam bola-bola udara dan berduel di kotak penalti.
Tak jauh-jauh, Lukaku adalah contoh paling nyata dari kriteria striker yang ia godok menjadi bomber di lini depan.
Jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.
Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.
Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.
Itu saat Conte berada di Inter Milan, ketika dirinya menukangi Juventus dan Chelsea, Conte mempercayakan juru gedornya kepada LIorente dan Diego Costa.
Kedua striker tersebut dikenal garang di kotak penalti sekalgius memiliki fisik yang tinggi dan kekar.