Kemenangan Manchester United, Magis Bruno Fernandes, Adaptasi Ralf Rangnick, Peran Fred & McTominay
Bruno Fernandes sukses menjadi Aktor dalam kemenangan Manchester United menghadadi Brentford pada Kamis, (20/01/2022) dini hari WIB.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bruno Fernandes sukses menjadi Aktor dalam kemenangan Manchester United menghadadi Brentford pada Kamis, (20/01/2022) dini hari WIB.
Pada laga yang digelar di markas Brentford tersebut, Bruno tampil gemilang, ia menjadi kunci dua gol yang diciptakan oleh Mason Greenwood dan Marcus Rashford di babak kedua lewat sumbangan assistnya.
Tak hanya itu, dilansir Squawka, pemain asal Portugal tersebut juga berhasil menciptakan delapan peluang, menjadi yang terbanyak di antara pemain Manchester United lainnya.
Bruno memang menjadi tulang punggung untuk Setan Merah, peran sang pemain menjadi senjata andalan United untuk menerobos pertahanan lawan.
Manchester United pun membutuhkan gol dan assistnya untuk memenangkan pertandingan, Rangnick tahu betul akan hal tersebut.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ngambek, Pelatih Manchester United Jelaskan Alasan Ganti CR 7 dengan Maguire
Baca juga: Fakta Kemenangan Manchester United atas Brentford, Konsistensi De Gea dan Bruno, Kejutan Elanga
"Bruno Fernandes adalah pemain luar biasa, performanya musim lalu sangat baik, saya membutuhkan penampilan Bruno yang seperti itu untuk selalu menang," kata Rangnick dilansir BT Sport.
Ya, kepercayaan Rangnick kepada Bruno Fernandes memang nyata adanya, bahkan ia rela merubah pakem 4-2-2-2nya menjadi 4-2-3-1 untuk memaksimalkan peran Bruno Fernandes.
Bruno menjadi pemain Setan Merah yang diberi kebebasan untuk bergerak sekaligus mengirimkan umpan beresiko.
Itu membuat catatan akurasi pasing pemain berusia 27 tahun tersebut tak begitu bagus, hanya berada di angka 81%.
Tak hanya itu, beraninya Bruno dalam melakukan umpan juga berdampak bada aspek bertahan Setan Merah, seringkali United mendapatkan serangan balik berbahaya lawan karena kesalahan Bruno dalam mengirimkan umpan.
"Saya melakukan kesalahan tapi juga memberikan yang terbaik buat rekan-rekan saya untuk mencetak gol," kata Bruno dilansir Manchester Evening News.
"Kami mempercayai kemampuan terbaik kami untuk memberikan peluang kepada para striker kami," lanjutnya.
Bak dua mata pisau, penampilan cemerlang Bruno juga memberi kerugian dalam aspek bertahan Setan Merah, lawan mulai tau dan mengekspolitasi pertahanan United menunggu kesalahan yang dilakukan sang pemain.
Sebagai pelatih Manchester United, Ralf Rangnick begitu paham akan situasi tersebut, itulah alasan mengapa dirinya memakai dua gelandang bertahan dalam skema 4-2-3-1 miliknya.
Dua gelandang bertahan yang dipasang Rangnick berfungsi untuk menutup serangan lawan pertama lawan ketika Setan Merah mendapatkan serangan balik.
Bisa dibilang skema yang dibuat Rangncik adalah bentuk dari penyesuaian peran Bruno Fernandes untuk Manchester United.
Fred dan Scott McTominay adalah dua gelandang bertahan yang paling sering dipasang untuk membantu aspek bertahan Bruno.
Fred dan Bruno memiliki astribusi yang identik sebagai kreator serangan atau playmaker.
Walaupun keduanya memiliki cara yang berbeda untuk melakukanya, Bruno dibebaskan untuk bergerak maju, sekaligus memberi ruang kepada penyerang United.
Progresi Bruno membuat dia intens melakukan sentuhan di area half space.
Peran ini vital karena area tersebut adalah area yang digunakan Ole untuk menembus pertahanan lawan.
Sementara Fred, cenderung memaksimalkan umpan untuk menciptakan peluang dengan spesialisasinya dalam membaca pergerakan rekan setimnya.
Satu assistnya kepada Elenga di laga pagi tadi adalah bukti kecerdasan Fred perihal mengirim umpan.
Singkatnya, jalur serangan United terdiri dari tiga bagian utama. Dari Varane di lini belakang, Fred di area tengah, dan diteruskan kepada Bruno Fernandes untuk disebarkan ke pemain depan.
Itulah yang menjadi alasan mengapa Bruno menjadi pemain yang memiliki statistik yang begitu mencolok dalam hal menciptakan peluang.
Namun, Fred menjadi kelemahan United saat mendapatkan serangan balik dari lawan, ia bukanlah tipe gelandang bertahan yang memiliki kemampuan defence yang cemerlang.
Itu membuat pemain asal Brasil tersebut seringkali tampil mengecewakan dan tak konsisten.
Peran Vital Bruno Fernandes
Penampilan ex gelandang Sampdoria tersebut memang terbiasa menjadi yang paling menonjol untuk Setan Merah.
Ia menjadi tulang punggung untuk tim yang berkandang di Old Trafford itu, perannya sebagai playmaker begitu vital dan tak tergantikan.
Bruno Fernandes bermain sebanyak 20 kali dari 22 pertandingan Manchester United di Liga Inggris musim ini, tenaganya hampir tak pernah disimpan.
Masalahnya adalah, Bruno Fernandes tak selalu mampu tampil mentereng.
Sedangkan Manchester United begitu bergantung pada kecemerlangan Bruno, ia menjadi yang tertinggi dalam hal progressive passes (6.16) begitu juga passes attempted (63.25).
Aliran bola dan serangan United ke sepertiga akhir hampir selalu berawal dari Bruno, statisiknya begitu mencolok, passes into final third Bruno berada di angka 4.79, lagi-lagi yang tertinggi.
Dengan statistik seperti itu, Manchester United membutuhkan penampilan yang cemerlang dari seorang Bruno Fernandes di setiap pertandingannya untuk memenagkan laga.
Penampilan Bruno yang lumayan saja tak mampu membawa United menang, apalagi buruk.
Sebagai motor serangan, Bruno merangkap sebagai goal getter dari lini kedua.
Walaupun sang pemain telah terlibat dalam 83 gol dan assist dari 107 laga yang dijalani bersama United, namun tugas seberat itu tak bisa terus-terusan diberikan untuk Bruno.
Bruno Fernandes memang tak punya masalah dalam urusan menciptakan peluang, memberi assist, ataupun mencetak gol, tapi ia butuh pemain lain yang membantu dan menggantikannya saat dia sedang tak begitu cemerlang.
Donny van de Beek dan Jesse Lingard yang memiliki peran hampir sama dengan Bruno jarang sekali dipercaya Rangnick untuk tampil sebagai starter.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.