Meski Kena PHP Dusan Vlahovic, Arsenal Masih Memiliki Panglima Perang Elite di Lini Depan
Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka adalah jawaban dari gagalnya Arsenal merekrut penyerang tajam di bursa transfer musim ini.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Arsenal mengalami nasib apes di bursa transfer Januari ini, setelah gagal mendapatkan tanda tangan Arthur dari Juventus.
Arsenal juga harus gigit jari lantaran striker bidikan utama mereka, Dusan Vlahovic memilih untuk berlabuh ke tim raksasa Italia, Juventus.
Dusan Vlahovic ditebus Juventus dari Fiorentina dengan mahar 67 juta euro dengan bonus sebesar 8 juta euro.
Vlahovic telah menyetujui kontrak hingga Juni 2026 dengan gaji sebesar 7 juta euro per musim, itu juga termasuk perpanjangan kontrak untuk Vlahovic pada musim 2027.
Namun, meski gagal mendapatkan striker haus gol asal Serbia itu, Arsenal sebenarnya masih memiliki panglima perang elite di lini depan.
Adalah Gabriel Martinelli, pria asal Brazil ini sukses menjadi penawar dari mandulnya Lacazette dan menurunnya performa Aubameyang bagi The Gunners.
Baca juga: Berebut dengan Tottenham, Liverpool Sedang Bersiap untuk Merekrut Pemain Sayap Porto, Luis Diaz
Baca juga: Pratama Arhan, Replika Rory Delap yang Punya Atribut Spesial Lewat Lemparan ke Dalam
Dari 7 pertandingan terakhir, Martinelli sukses menyumbangkan 2 gol dan 3 assist bagi Arsenal.
Bahkan, juru taktik Liverpool, Jurgen Klopp dibuat terpesona dengan penampilan Martinelli kala The Reds bersua Arsenal dalam semi final leg kedua Carabao Cup pada (21/12/2021).
"Bebicara soal Martinelli, semua orang harus mengingat namanya karena dia pemain yang luar biasa!," kata Klopp dilansir Liverpool Echo.
kelebihan utama pemain berusia 20 tahun ini terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.
Ia memberi daya ledak dalam penyerangan The Gunners, Martinelli cakap mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.
Punggawa Timnas Brasil di Olimpiade Jepang 2020 ini tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.
Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Arsenal guna melakukan serangan balik.
Ya, kini nama Martinelli begitu dipuja oleh barisan pendukung Arsenal di dunia.