TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, menyebut perubahan skema di babak kedua menjadi kunci kemenangan timnya atas Persela Lamongan.

Singo Edan bermain lebih menyerang di babak kedua, dan tidak mengandalkan serangan balik seperti di babak pertama.

Kemenangan tersebut sementara ini membawa Arema FC naik ke puncak klasemen.

Baca juga: Hasil BRI Liga 1 2021: Arema FC Tekuk Persela Lamongan 1-0, Gol Ridwan Bawa Singo Edan Ke Puncak

Arema FC sukses menekuk Persela Lamongan dengan skor tipis 1-0 di pertandingan ini.

Kemenangan tersebut tidak lepas dari perubahan yang dilakukan pada babak kedua.

“Kami berusaha menang di pertandingan ini, pun dengan Persela Lamongan,” buka Eduardo Almedia pascapertandingan.

“Kami berusaha keras untuk bisa menang di pertandingan ini, dan Ridwan Tawainela berhasil mencetak gol di menit akhir,” tambah Eduardo.

Baca juga: Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1: Arema FC & Bhayangkara FC Identik, Spaso Raja Gol

Lebih lanjut, mantan pelatih Semen Padang ini menyebut, ada perubahan yang dilakukannya di babak kedua.

Perubahan yang dilakukannya terbukti bisa mengubah permainan Arema FC di laga ini.

“Kami bermain lebih baik di babak kedua, mengambil risiko dengan lebih menyerang dibanding babak pertama, di mana kami mengandalkan serangan balik,”

“Ada risiko dengan kami bermain lebih menyerang, karena mereka (Persela Lamongan) punya celah untuk melakukan serangan balik,

“Dan itu behasil malam ini,” pungkas Eduardo.

Sedangkan sang pencetak gol di laga ini, Ridwan Tawainela, mengaku ini adalah laga yang sulit.

“Pertandingan yang luar biasa sulit, bagi saya dan kedua tim, saya bersyukur bisa mencetak gol dan membantu membuat tim menang di pertandingan ini,” ujarnya.

Baca juga: Hasil Babak Pertama Persela Lamongan vs Arema FC di BRI Liga 1 2021, Skor Masih Imbang 0-0

Hasil ini, membuat Arema FC merebut puncak klasemen dari Bhayangkara FC.

Sedangkan Persib Bandung berpeluang menggeser Bhayangkara FC jika menang melawan PSM Makassar.

Persela Lamongan sementara itu terjembab di zona degradasi.

(Tribunnews.com/Gigih)