Jam Pertandingan Yang Terlalu Malam Dan Sangat Padatnya Jumlah Pertandingan Jadi Perhatian APPI
APPI telah melakukan pertemuan dengan operator kompetisi Liga 1, PT LIB pada Rabu (9/2/2022).
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) telah melakukan pertemuan dengan operator kompetisi Liga 1, PT LIB pada Rabu (9/2/2022).
Pertemuan itu membahas mengenai status dan kondisi penyelenggaraan Liga 1 2021/2022 Seri keempat di Bali khususnya soal meningkatnya kasus covid-19 yang memapar para pemain Liga 1.
Dalam kesempatan tersebut. APPI yang diwakili oleh M. Hardika Aji (CEO), Gotcha Michel (Deputi), Riyandi Ramadhana (Deputi & Players Relation APPI) dan juga dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO (Divisi Medis APPI) mengungkapkan beberapa kekhawatiran dan meminta konfirmasi dari PT LIB diantaranya mengenai:
1. Keberlanjutan penyelenggaraan Liga 1 dan kemungkinan untuk adanya penundaan sementara atau tetap dijalankan dengan pertimbangan kondisi dan jumlah pemain yang positif terinfeksi covid-19 pada setiap pertandingannya.
2. Meningkatkan dan memperketat Protokol Kesehatan terutama untuk menerapkan pembatasan mobilitas seluruh peserta kompetisi dan juga adanya standarisasi pengambilan hasil test usap untuk dijadikan acuan bersama.
3. Adanya pertandingan yang tetap memainkan para pesepakbola yang sedang dalam keadaan cedera adalah sangat memiliki dampak buruk terhadap para pemain tersebut jika kembali lagi terulang.
4. Jam pertandingan yang terlalu malam dan sangat padatnya jumlah pertandingan pada setiap pekannya.
5. Masukkan kepada PT LIB untuk dapat segera memiliki divisi medisnya sendiri yang independen dan kompeten, sehingga tidak menimbulkan konsepsi yang biasa terkait dengan kondisi kesehatan pesepakbola, termasuk cedera.
6. Jika pada nantinya PT LIB/ Federasi mengambil keputusan untuk menunda sejenak berlangsungnya kompetisi untuk keperluan tracing dan zero case infeksi penularan Covid-19 di Lingkungan Liga 1, maka hal tersebut akan langsung berdampak pada perpanjangan kontrak para pesepakbola yang masa kontraknya akan berakhir pada akhir bulan Maret 2022.
Terkait hal tersebut, sesuai dengan amanat Circular FIFA no.1714 - harus diadakan Collective Bargaining Agreement antara Klub dan Pesepakbola yang dalam hal ini diwakili oleh APPI yang merupakan perwakilan dari unsur pesepakbola.
Sementara itu, PT LIB yang dalam pertemuan ini diwakili oleh Sudjarno selaku Direktur Operasional, memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor kesulitan yang dialami oleh PT LIB dalam menyelenggarakan Liga 1 di tengah tingginya angka penyebaran covid-19 di Bali dan juga konsistensi untuk tetap melaksanakan beberapa pertandingan demi ketepatan waktu untuk berakhirnya kompetisi yakni pada akhir Maret 2022.
APPI sebagai asosiasi yang mewadahi seluruh pesepakbola profesional di Indonesia sangat mengapresiasi adanya Audiensi pada hari ini dan berharap materi dari pertemuan ini dapat menjadi masukan bagi PT LIB untuk dapat mengevaluasi keberlangsungan Liga 1 ini agar dapat kembali berjalan dengan lancar dan sebagaimana mestinya di tengah pandemi covid-19 yang masih terjadi.
Masih berkaitan dengan situasi dan kondisi kompetisi Liga 1 saat ini, APPI juga telah berkomunikasi secara intensif dengan FIFPRO, dan FIFPRO akan segera menindaklanjuti mengenai keadaan yang terjadi di Indonesia kepada seluruh stakeholder yang terkait dalam skala global.