Sheriff Tiraspol, Tim Antah Berantah yang Mengaum Lebih Lantang dari Barcelona di Liga Eropa
Tim kuda hitam, Sheriff Tiraspol sukses meraih kemenangan di laga knockout Liga Europa melawan SC Braga pada (18/02/2022) dini hari.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Kedatangannya bukan untuk menjadi fans baru FC Tiras Tiraspol saja, namun lebih dari itu, ia datang untuk berkontribusi dengan klub tersebut untuk menjadi sponsor utama.
Akhirnya, dengan hadirnya Victor Gusan sebagai sponsor utama, nama klub pun diganti.
Kata “Tiras” diganti dengan “Sheriff”. Dan jadilah Sheriff Tiraspol yang kita kenal sekarang.
Sheriff Tiraspol merupakan klub asal Moldova yang berbasis di wilayah sempalan bernama Transnistria.
Baca juga: Kylian Mbappe Terbuka untuk Pindah ke Liverpool Musim Panas Ini, Rencananya Bisa Berubah Drastis
Akan tetapi, Transnistria bukanlah bagian dari negara Moldova.
Transnistria merdeka secara de facto, namun, negara yang mendeklarasikan diri pada 25 Agustus 1991 itu, tidak diakui secara de jure.
PBB tidak mengakui Transnistria sebagai negara.
Oleh sebab tidak diakuinya negara Transnistria oleh PBB, membuat tim berjuluk The Yellow-Black tersebut masuk ke dalam Liga Moldova.
Sejak di tangan Gusan, Sheriff Tiraspol berubah menjadi tim raksasa di Liga Moldova.
Mereka sukses menguasai kompetisi sepak bola di sana. Sepanjang 21 musim digelarnya Liga Moldova, The Yellow-Black berhasil mengoleksi 19 gelar.
Kiprah di ajang Eropa
Dilansir Transfermarkt, nilai skuad Sheriff Tiraspol hanya berkisar 12,38 juta euro atau Rp 218 miliar.
Itu membuat The Yellow-Black menjadi tim paling miskin di Liga Champions musim 2021/2022.
Klub yang berbasis di perbatasan antara Moldova dan Ukraina tersebut, sebenarnya sudah beberapa kali tampil di babak play off Liga Champions.