Persaingan Gelar Juara BRI Liga 1: Persib Menanti Marwah Pemain Muda, Persebaya Usung Kolektivitas
Dua tim dengan nama besar dan menjadi langganan juara sejak era galatama, Persib dan Persebaya menjadi yang paling dinanti untuk memulangkan gelar.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Bergeraknya Beckham secara tiba-tiba dari lini tengah ke kotak penalti membuat ia lolos dari penjagaan para pemain belakang Mutiara Hitam.
Kecerdasannya dalam menafsirkan ruang menjadi kunci untuk gol yang membuat namanya mampu tercatatat di papan skor di pertandingan tersebut.
Gol kedua yang ia sarangkan ke gawang Persipura lagi-lagi juga berasal dari pergerakannya yang muncul dari lini kedua.
Saat Frets Butuan melakukan gerakan individu, Beckham tak buru-buru untuk masuk ke kotak penalti untuk meminta bola.
Ia menunggu momen dan waktu yang tepat untuk mencari celah pertahanan Persipura yang terlena dengan aksi dribel seorang Frets Butuan.
Barulah ketika winger lincah Maung Bandung itu melakukan shooting dan mengenai pemain belakang Persipura, Beckham datang dari lini kedua dan langsung melakukan sontekan keras yang tak bisa dibendung Fitrul Rustapa.
Menafsirkan ruang, melakuakn fenetrasi, dan mencetak gol adalah atribut spesial yang dimiliki Beckham Putra dan membuat Persib Bandung kembali tampil bertaji.
Bermainnya Beckham di posisi nomor 10 terbukti membuat Maung Bandung mampu memenangkan pertandingan dengan defisit 3 gol untuk yang pertama kalinya di putaran kedua musim ini.
Sebelumnya, 5 dari 7 pertandingan yang dimenangkan Persib Bandung di BRI Liga 1 pada putaran kedua, mereka hanya mampu unggul dengan defisit 1 gol saja.
Itu semakin membuktikan bahwa sudah seharusnya Robert Rene Albert mempertahankan skema 4-2-3-1 yang ia usung dan meninggalkan sistem 4-4-2 jika ingin memaksimalkan atribut seorang Beckham Putra.
Jika terus dipercaya tampil di posisi aslinya, bukan tidak mungkin Beckham mampu mengantar Persib Bandung menjuarai BRI Liga 1 2021/2022.
Kolektivitas Persebaya & Taktik Jitu Aji Santoso
Hasil positif yang ditorehkan Persebaya tak terlepas dari kecerdasan Aji Santoso dalam meracik strategi dan melakukan bongkar pasang pemainnya.
Contohnya adalah kala Coach Aji melakukan kontra strategi saat menghentikan rekor Arema FC yang tak pernah kalah selama 23 pertandingan di BRI liga 1.