Edouard Mendy Brilian Menjaga Gawang Chelsea, Sayang Diganti Kepa, Redknapp dan Neville: Ini Konyol
Sepanjang pertandingan final Piala Carabao, Edouard Mendy tampil gemilang dengan melakukan sejumlah penyelamatan.
Penulis: Muhammad Barir
Dia malah memasukkan Kepa pada menit-menit terakhir.
Kepa masuk pada saat-saat terakhir babak tambahan waktu, dia memang sengaja disiapkan untuk adu penalti tersebut.
Namun usai laga, pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengatakan dia tidak menyesal atas pergantian Mendy ke Kepa.
Pelatih kepala Chelsea Thomas Tuchel mengatakan dia tidak menyesali keputusan nahas untuk menggantikan Edouard Mendy untuk Kepa Arrizabalaga dalam kekalahan final Piala Carabao dari Liverpool.
Mendy dalam performa menghentikan tembakan yang luar biasa sepanjang 90 menit dan perpanjangan waktu.
Dia melakukan serangkaian penyelamatan yang sangat baik, tetapi ditarik keluar di menit 120 saat Tuchel bertaruh pada spesialis penalti Kepa yang datang dengan barang sekali lagi.
Ini adalah trik yang telah berhasil sebelumnya, dengan pemain internasional Spanyol menggantikan Mendy di perpanjangan waktu di final Piala Super UEFA pada bulan Agustus.
Saat itu, Kepa sukses menyelamatkan dua tendangan penalti Villarreal untuk memenangkan trofi untuk Chelsea.
Namun, kali ini tidak demikian.
Kepa tidak berhasil menggagalkan satu pun tendangan penalti, dan dengan skor 10-11 untuk Liverpool, ia melepaskan tendangan penalti dan tendangannya melangit sekaligus memberikan kemenangan kepada The Reds.
Berbicara setelah kekalahan yang menyakitkan, Tuchel mengatakan dia tidak menyesali keputusannya.
"Kami merasa kasihan padanya [Kepa], tentu saja. Agak kasar bahwa dia adalah orang yang melewatkan satu-satunya tendangan penalti tetapi tidak ada kesalahan," katanya.
“Saya mengambil keputusan ketika saya mengambil keputusan dan saya tidak bisa menilai kembali ketika saya tahu hasilnya. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami tetap memakai kiper Edou [Mendy] di lapangan.
"Jangan salahkan Kepa. Salahkan saya karena saya orang yang mengambil keputusan. Kadang berhasil, kadang tidak. Inilah hidup sebagai pelatih sepak bola".