TRIBUNNEWS.COM, KOSTA RIKA- Kanada hanya membutuhkan satu kali kemenangan, atau bahkan cukup bermain imbang melawan tuan rumah Kosta Rika, Jumat (25/3) ini, untuk lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Sebuah pencapaian luar biasa setelah mereka absen 40 tahun lamanya dari gelaran sepak bola akbar tersebut.

Terakhir kali Kanada mencicipi Piala Dunia adalah pada 1986, dimana mereka hancur lebur, setelah kalah beruntun di tiga laga tanpa bisa cetak gol.

Empat dekade setelah itu diisi dengan rentetan kegagalan, dan nama Kanada bisa dibilang hampir terlupakan dalam kancah sepak bola global.

Tapi kini, dengan tinggal tiga laga tersisa di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONCACAF, Kanada secara luar biasa bertakhta di puncak klasemen sementara, unggul empat poin dari dua penguasa sebelumnya, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Tiga tim teratas secara otomatis mendapatkan tempat di Piala Dunia di Qatar November nanti.

Sementara peringkat keempat menghadapi tim Oseania dalam playoff antarbenua untuk mendapatkan satu tiket tersisa.

Tak terkalahkan sepanjang sebelas pertandingan (7-4-0) di fase ini, tim berjuluk The Canucks ini membutuhkan maksimal dua poin untuk melangkah ke Qatar.

Apalagi jika di pertandingan zona Concacaf lain Panama gagal menang di kandang Honduras, maka Kanada hanya membutuhkan satu poin di Stadion Nacional, San Jose, siang ini untuk lolos.

Pelatih Kanada, John Herdman, memastikan timnya hanya mengincar kemenangan, dan tak melihat hasil tim lain.

"Ketika kami pertama kali berkumpul sebagai sebuah kelompok, cukup jelas bahwa kami ingin merintis dalam banyak hal dan saya pikir bagian dari itu adalah menciptakan Kanada baru sebagai negara sepak bola," kata pelatih asal Inggris ini dalam konferensi pers virtual, kemarin.

“Kami tahu lolos ke Piala Dunia adalah bagian terpenting dari itu, tetapi ada hal lain, tujuan lain yang penting bagi kami. Kami akan melawan Kosta Rika di depan mata kami. Pertandingan itu adalah segalanya saat ini," katanya menegaskan.

Herdman memang punya sentuhan emas. Setelah sukses membawa tim putri Kanada meraih medali perunggu di Olimpiade 2012 dan 2016, dia pindah menangani tim putra.

Tujuan jangka panjangnya, menyusun skuat kompetitif untuk Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan bersama Kanada dengan Amerika Serikat dan Meksiko.