Prediksi Chelsea vs Real Madrid, Liga Champions: Skema False Nine Tuchel Ditantang Ketajaman Benzema
Chelsea dan Real Madrid kembali bertemu di babak quarter final Liga Champions pada Rabu, (06/04/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea dan Real Madrid kembali bertemu di babak quarter final Liga Champions, pada Rabu (06/04/2022).
Seakan menerapkan misi balas dendam, Real Madrid jelas mengincar kemenangan untuk membalaskan kekalahan mereka di musim lalu.
Keadaan pun berpihak di Real Madrid, pada liga domestik, mereka tampil perkasa dengan menduduki posisi puncak Liga Spanyol dan berjarak 12 angka dari peringkat ke-2, yakni Barcelona.
Sedangkan Chelsea tengah menghadapi situasi inkonsistensi, pasukan Thomas Tuchel terlempar dari perburuan juara karena hanya berada di peringkat 3 dan berjarak 14 poin dari peringkat pertama.
Namun, Real Madrid tak sepenuhnya diunggulkan, mereka tak akan bisa didampingi oleh sang juru taktik, Carlo Ancelotti lantaran terpapar covid-19.
Baca juga: Tak Mau Ulang Kesalahan di Markas Chelsea, Ancelotti Siapkan Kejutan di Formasi Real Madrid
Baca juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini Live SCTV: Dendam Real Madrid Jumpa Chelsea, Bayern di Atas Angin
Jelas hal tersebut membuat Los Blancos sedikit pincang, keberadaan pelatih begitu berpengaruh terhadap strategi yang dijalani sebuah tim.
Tuchel pun merasa diuntungkan dengan absennya Ancelotti di laga yang akan digelar di stadion Stamford Bridge tersebut.
"Saya cukup yakin dia (Ancelotti) dapat melakukan pembicaraan tim dan berhubungan dengan para pemain," kata Tuchel dilansir AP.
"Tapi itu jauh lebih baik jika dia berada di lapangan dan memiliki pengaruh langsung," lanjut juru taktik asal Jerman tersebut.
Terlepas dari tidak hadirnya Ancelotti, Real Madrid akan tampil full team untuk manantang Chelsea yang bertindak sebagai tuan rumah.
Pakem yang sudah diterapkan sang juru taktik juga telah digunakan di hampir seluruh pertandingan musim ini.
Itu menegaskan bahwa para pemain telah paham dengan apa yang diterapkan Ancelotti meski tak dapat berkomunikasi secara langsung.
Di pihak Chelsea, bermain dengan striker palsu dengan menaruh Kai Havertz sebagai ujung tombak akan menjadi senjata Tuchel untuk memetik kemenangan.
Efektivitas Kai Havertz