Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Prediksi Chelsea vs Real Madrid, Liga Champions: Skema False Nine Tuchel Ditantang Ketajaman Benzema

Chelsea dan Real Madrid kembali bertemu di babak quarter final Liga Champions pada Rabu, (06/04/2022).

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Prediksi Chelsea vs Real Madrid, Liga Champions: Skema False Nine Tuchel Ditantang Ketajaman Benzema
AFP/GLYN KIRK
Bek Crystal Palace asal Inggris, Nathaniel Clyne (kiri) mengadang gelandang Chelsea asal Jerman, Kai Havertz dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Chelsea di Stadion Selhurst Park, London Selatan, Inggris, Sabtu (19/2/2022) malam WIB. Pertandingan berakhir dengan skor 0-1 (0-0) untuk kemenangan Chelsea berkat gol semata wayang Hakim Ziyech di ujung laga (89'). AFP/GLYN KIRK 

Dari sistem permainan yang Tuchel usung, Chelsea lebih apik bermain menggunakan striker palsu yang diisi oleh Kai Havertz yang mulai menunjukkan ketajamannya di depan gawang.

Tuchel dengan pakem 3-4-2-1 maupun 4-3-3, sering menduetkan Lukaku bersama Werner. Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.

Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.

Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan.

Jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.

Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsea begitu jarang memberi umpan kepadanya.

Catatan Skysports per 15 September 2021, menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.

Berita Rekomendasi

Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.

Faktanya, progesi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.

Meski tak rajin mencetak gol di tiap pekan, Havertz mampu membuka ruang bagi Mount dan winger Chelsea lainnya untuk bermain lebih menusuk dan fleksibel.

Havertz yang sering bergerak ke lini tengah dan samping membuat Mount bebas bergerak untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain asal Jerman tersebut.

Baca juga: Liga Champions - Gertak Sambal Villarreal, Bayern Munchen Bisa Disikat seperti Juventus

Pun dengan keleluasaan para wing back The Blues, ketiadaan Lukaku yang sering berada di kotak penalti membuat para wing back Chelsea bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.

Dengan penampilan apik yang ditunjukkan Havertz saat dimainkan sebagai penyerang tengah, nampaknya Tuchel akan lebih sering memainkan Lukaku dari bangku cadangan.

Peduli setan dengan harganya yang selangit, sistem yang dijalankan Tuchel memang lebih baik jika diperankan oleh seorang Kai Havertz.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas