TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Selain faktor banyak pemain baru yang dimasukkan, Liverpool bisa menang karena Man City dalam kondisi lelah.

Liverpool tidak mengalami kekalahan, karena mereka banyak mencadangkan pemainnya saat menghadapi Benfica.

"Mereka mengistirahatkan pemain melawan Benfica, jadi mereka dalam kekuatan penuh," ujarnya.

Salah satu pemain Manchester City, Jack Grealish, mengungkapkan bahwa timnya, baik pemain atau pelatih, sudah berusaha maksimal.

“Kami tidak menguasai di babak pertama, tetapi (babak kedua) manajer membuat beberapa perubahan. Saya pikir kami jauh lebih baik, tetapi saya pikir pada akhirnya itu sudah terlambat,” ujar Grealish.

Meski demikian, pemain berusia 26 tahun tersebut tetap yakin Man City bakal menjadi pemuncak Liga Inggris, dan menjuarai trofi Liga Champions.

Menurutnya, saat ini pemain hanya tinggal bangkit, kemudian berusaha lebih keras hingga akhir musim.

“Kami hanya perlu bangkit, maju lagi dan semoga pada akhir musim kami akan (memenangkan) Liga Inggris dan Liga Champions.”

Liverpool dan Man City memang tidak akan berjumpa lagi di Liga Inggris.

Tetapi, jika Man City berhasil menyingkirkan Real Madrid di semifinal Liga Champions, dan Liverpool berhasil menang atas Villarreal, maka mereka akan bertemu di partai final.

Seperti diketahui, kekalahan Man City 2-3 dari Liverpool masih menjadi perbincangan, kali ini sang pelatih Pep Guardiola dituduh terlalu meremehkan Liverpool.

Itu adalah hasil buruk yang diterima oleh Man City selama dua kali berturut-turut.

Pertama, mereka ditahan imbang oleh Atletico Madrid, kemudian yang kedua mereka kalah dari Liverpool dan tidak bisa melaju ke final Piala FA.

Mantan bintang Tottenham, Jamie O'Hara, turut memberikan komentar terkait kekalahan Man City tersebut.

Menurutnya, Guardiola terlalu percaya diri, sehingga banyak perubahan yang dilakukan olehnya.

"Itu adalah situasi khas Pep Guardiola, di mana saya merasa dia 'berlebihan' (terlalu percaya diri) lagi," ujar Jamie O'Hara dilansir SuperBall.id dari Mirror.co.uk.

Pria berusia 35 tahun itu mengatakan bahwa seharusnya Guardiola memainkan Ederson, bukan malah mencadangkannya.

Karena untuk bisa menang atas Liverpool, maka Man City harus bermain dengan skuat penuh.

"Mainkan saja Ederson, (Man City) harus dalam kekuatan penuh untuk mendapatkan hasil (menang) melawan Liverpool," ujar Jamie O'Hara.