Hasil Chelsea vs Arsenal di Liga Inggris: Menang 2-4, Amunisi Muda Meriam London Meledak Hebat
Arsenal berhasil mengalahkan Chelsea dalam pekan ke-32 Liga Inggris yang digelar pada Kamis, (21/04/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Chelsea memanfaatkan kolektivitas permainan, sedangkan Arsenal tampil 'licik' mencari kesalahan pemain The Blues dan melakukan serangan balik cepat.
Dan benar saja, memanfaatkan kesalahan passing dari Reece James, Tavarez memberi umpan kepada Nketiah yang berada di dalam kotak penalti.
Dengan tenang, Nketiah melakukan sontekan dari jarak dekat yang sukses menggetarkan jala gawang Eduardo Mendy.
Arsenal kembali unggul dengan skor 3-2 pada menit ke-57.
Seakan tak mau menanggung malu di kandang sendiri, Thomas Tuchel melakukan kontra strategi dengan menarik Romelu Lukaku untuk digantikan oleh Kai Havertz untuk mengejar ketertinggalan.
Masuknya Havertz mampu membuat serangan The Blues lebih kreatif, pergerakannya yang fleksibel membuka ruang bagi Mount, Werner, hingga Alonso untuk bermain lebih menusuk.
Peluang berbahaya bagi Chelsea pun langsung tercipta pada menit 62', sayangnya tendangan Alonso masih mampu diblock Ben White yang tampil sebagai bek kanan dalam pertandingan tersebut.
Ingin lebih memaksimalkan serangan balik, Mikel Arteta memasukkan pemain cepat, Gabriel Martinelli untuk menggantikan sang pencetak 2 gol, Nketiah.
Arsenal pun sedikit menurunkan garis pertahanan untuk menjaga mereka dari kebobolan, seluruh pemain The Gunners juga bermain lebih ke dalam.
Bahkan Emile Smith Rowe yang bermain sebagai winger kiri digantikan oleh bek kanan Arsenal, Cedric Soares.
Kontra strategi dilakukan Arteta dengan mengubah skema 4-2-3-1nya menjadi 5-4-1.
Melihat hal tersebut, Tuchel kembali memasukkan pemain kreatif lainnya untuk merusak fondasi pertahanan Arsenal.
Adalah Hakim Ziyech, pemain berdarah Maroko itu masuk menggantikan Marcos Alonso.
Namun, alih-alih mampu menembus pertahanan Arsenal, The Blues justru tampak mengalami kebuntuan, tak ada shoots on target semenjak Arteta melakukan kontra strateginya.