Pembuktian Lukaku di Chelsea, Lebih Produktif dari Havertz, Pelajaran Tuchel dari Conte & Inter
Romelu Lukaku sukses mencetak dua gol kala Chelsea bermain imbang melawan Wolves dalam pekan ke-35 Liga Inggris.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
Hal tersebut-lah yang menjadi alasan Chelsea berani mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk memboyongnya, dan Tuchel pun mengakui kualitas strikernya itu.
“Dia (Lukaku) adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel dilansir The Guardian.
Lantas, melihat aspek tersebut, beberapa asumsi menyalahkan Thomas Tuchel yang dirasa tak mampu memaksimalkan kemampuan Lukaku, salah satunya Antonio Conte.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Menang Tipis dari Tim Sekota Juve, Napoli Bikin AC Milan Kian Kelabakan
Baca juga: Prediksi Line Up Atletico vs Real Madrid: Anti Rotasi di Laga Derby, Benzema & Vinicius Jadi Tumpuan
"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.
Ya, Lukaku memang dibuat garang oleh Antonio Conte, jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.
Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.
Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.
Di Inter, Conte menduetkan pemain Lukaku bersama Lautaro Martinez yang lebih dominan berada di lini tengah. Hal tersebut membuat Lukaku bermain lebih fleksibel.
Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.
Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea sebelum laga melawan Wolves.
Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan, jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya masih bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.
Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsa begitu jarang memberi umpan kepadanya.
Catatan Sky Sport per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.
Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.