Bayern Munchen dan Stigma Liga Petani: Superioritas yang Dimodali Supporter & Latar Belakang Yahudi
Bayern yang sudah merasakan perjuangan dari titik terendah sampai sebesar sekarang membuat mereka sangat berambisi untuk mempertahankannya.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Bundesliga Jerman telah menemukan sang juara, seperti biasa, Bayern Munchen-lah yang keluar sebagai penguasa kompetisi tertinggi di Jerman itu.
Bayern Munchen pun mengadakan perayaan gelar juara usai laga kandang melawan Vfb Stuttgart pada Minggu, (8/5/2022).
Atas tambahan satu gelar, Bayern Munchen telah menjadi juara Liga Jerman selama 10 musim secara beruntun.
Tim berjuluk Die Roten itu pun berhasil menorehkan rekor sebagai tim pertama di kompetisi eropa yang sukses meraih 10 gelar domestik dalam kurun waktu satu dekade.
Tim-tim Liga Jerman lain seperti hanya 'menumpang' di kometisi tertinggi Jerman itu, Bayern Munchen adalah penguasa liga yang takhtanya tak pernah direbut tim lain selama 10 tahun lamanya.
Baca juga: Prediksi Line-up Timnas Indonesia U-23 vs Timor Leste, Kesempatan Rio Fahmi, Sinergi Egy-Witan
Baca juga: Sandro Tonali Menggendong Harapan AC Milan: Lebih dari Sekedar Pirlo & Petarung Andal Liga Italia
Stigma liga petani pun menyelemuti Bundesliga Jerman karena superioritas Bayern Munchen yang tak terbendung hingga satu dekade lamanya.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa Bayern Munchen bisa sedominan itu?
Bayern Munchen adalah tim paling sukses di Jerman, sejak didirikan pada tahun 1900, Die Roten itu sudah mendapatkan 80 trofi.
Bahkan, pesaing terdekat mereka dalam mendapatkan trofi, Brussia Dortmund, hanya mengumpulkan sebanyak 22, lebih sedikit 58 buah dari Die Roten.
Awalnya, Bayern dibentuk oleh 11 orang anggota klub gimnastik yang kecewa karena tim sepak bola mereka dilarang untuk mengikuti kompetisi yang digelar oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Hebatnya, dari awal dibentuk, Die Roten sudah menjadi tim kuat.
Mereka rajin menang dengan skor mencolok melawan tim-tim Bavaria, hingga menjuarai banyak trofi lokal.
Hal tersebut, membuat tim yang bermarkas di Allianz Arena itu sukses menarik perhatian 700 orang untuk bergabung menjadi anggota pada 1920.
Sejak itu, Die Roten berhasil menjadi tim paling besar di kota Munchen.