Bayern Munchen dan Stigma Liga Petani: Superioritas yang Dimodali Supporter & Latar Belakang Yahudi
Bayern yang sudah merasakan perjuangan dari titik terendah sampai sebesar sekarang membuat mereka sangat berambisi untuk mempertahankannya.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Reputasi Bayern yang sebesar sekarang membuat banyak pemain tergiur untuk dapat bermain disana.
Bahkan, mindset pemain-pemain Bundesliga adalah dapat bermain bagus, untuk akhirnya berhasil membela Bayern Munchen dan menjuarai liga bersama Die Roten.
Jadi, tidak heran banyaknya pemain rival yang berdatangan dalam skuat Bayern Munchen.
Baca juga: Pembuktian Lukaku di Chelsea, Lebih Produktif dari Havertz, Pelajaran Tuchel dari Conte & Inter
Baca juga: Aston Villa vs Liverpool: Sikat Salah! Liverpool Tertinggal 3 Poin dari Man City di 3 Laga Tersisa
Nama terakhir yang datang dari tim rival adalah Marcel Sabitzer pada transfer musim panas bulan Agustus lalu.
Sabitzer sukses diboyong Bayern dari RB Leipzig dengan mahar 16 juta euro atau sekitar Rp 267 miliar.
Pria asal Austria tersebut merupakan pemain andalan RB Leipzig dari musim 2015/2016 hingga 2020/2021
Sabitzer berhasil mencetak 52 gol dan 42 assist dari 229 pertandingan di seluruh kompeisi bersama Leipzig.
Sebelumnya, Bayern juga sukses merekrut pemain Leipzig lainnya, yaitu Dayot Upamecano.
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu diboyong Bayern dengan harga 42 juta euro atau sekitar Rp 712 milliar.
Dayot yang masih berusia 22 tahun itu sebentarnya banyak diminati tim-tim besar lainnya, seperti Liverpool, Chelsea, Real Madrid hingga Manchester United.
Namun, berkat reputasi yang dimiliki oleh Bayern, pemain dengan postur 186 cm itu lebih memilih pinangan Die Roten.
(Tribunnews.com/Deivor)