Makna Tersembunyi Gelar Liga Champions, Batu Loncatan Ibrahima Konate Tuntaskan Impiannya
Gelar juara Liga Champions musim ini bisa menjadi batu loncatan Konate untuk mewujudkan mimpinya menjadi bek terbaik dunia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Ibrahima Konate tampaknya menjalani musim perdana yang cukup impresif bersama tim barunya dalam mengarungi kompetisi musim ini.
Berbagai capaian dan performa luar biasa mampu diperlihatkan Konate bersama Liverpool pada musim pertamanya.
Setelah berhasil membantu Liverpool merengkuh gelar juara Piala FA dan Piala Carabao, tugas berat menanti Konate pada akhir pekan ini.
Tepat sekali, Konate akan mendapatkan tantangan saat Liverpool berhadapan dengan Real Madrid di final Liga Champions 2021/2022.
Baca juga: Gara-gara Fans Liverpool Ini, Ongkos Nonton Final Liga Champions Cuma Jadi Rp 18.000
Baca juga: Gerak Cepat Aston Villa Berburu Pasukan Baru, Sinyal Reuni Suarez & Gerrard Makin Kencang
Laga melawan Real Madrid dalam panggung sebesar Liga Champions akan menjadi ujian tersendiri bagi Konate.
Kesalahan sekecil apapun yang dilakukan seorang pemain bisa mengubah hasil akhir pertandingan.
Alhasil Konate harus mampu tampil tanpa cela agar bisa membantu Liverpool mewujudkan targetnya meraih gelar juara Liga Champions pada musim ini.
Baca juga: Bocorkan Kelemahan Liverpool, Legenda MU Dukung Real Madrid Menangi Final Liga Champions
Gelar Liga Champions tak hanya menambah koleksi trofi Liverpool menjadi tujuh dalam sejarah.
Raihan gelar juara Si Kuping Besar juga akan membuat Konate meraih trofi perdana dalam kariernya.
Bahkan, gelar juara Liga Champions bisa menjadi batu loncatan Konate untuk mewujudkan mimpinya menjadi bek terbaik dunia.
Hal itu diakui Konate jelang beberapa hari sebelum kick-off final Liga Champions di Stade de France, Minggu (29/5/2022) dinihari.
Stade de France bukanlah tempat yang asing bagi Konate lantaran ia pernah menonton secara langsung pertandingan final U19 di stadion tersebut, enam tahun lalu.
Kini, ia bisa merasakan kembali atmosfer stadion tersebut bukan lagi berada di tribun penonton, melainkan di atas lapangan sebagai calon pemenang Liga Champions.
"Tepat, ini sebuah perjalanan yang panjang, saya ingat enam tahun lalu ketika bergabung dengan Sochauk, saya melakukan perjalanan ke stadion tersebut untuk melihat final U19," akui Konate dilansir Independent.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.