Penyakit Lama Timnas Indonesia di Lini Depan, Apa Strategi Shin Tae-yong?
Shin Tae-yong mengakui jika dirinya kesulitan mendapat pemain lokal yang menempati posisi striker murni.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Ini karena pemain lokal tidak banyak mendapat kesempatan di kompetisi Liga 1. Sehingga sulit menunjukkan kemampuan terbaik," ucapnya menambahkan.
Benar saja, tidak ada striker murni yang menjadi top scorer timnas Indonesia dalam dua ajang terakhir.
Di Piala AFF, Irfan Jaya menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim Garuda dengan tiga gol.
Sedangkan di SEA Games 2021, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri sama-sama membukukan empat gol untuk timnas U-23 Indonesia.
Jelang Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae-yong memanggil striker lokal tersubur di Liga 1 2021 yakni Dimas Drajad.
Dimas Drajad sukses mencatatkan 11 gol dalam 31 penampilannya bersama Persikabo 1973 di Liga 1 2021/2022.
Penyerang Persikabo 1973 itu mengaku sempat terkejut dengan gaya latihan yang diterapkan Shin Tae-yong.
"Saya kaget pada dua-tiga hari pertama. Namun setelah itu mulai terbiasa," ucap Dimas Drajad usai latihan timnas di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Dimas Drajad sendiri berstatus debutan di timnas Indonesia era kepelatihan Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong memang sering membuat terkejut pemain baru di pemusatan latihan timnas Indonesia.
Metode kepelatihannya yang berintensitas tinggi dan fokus pada pembenahan fisik kerap mengejutkan pemain-pemain Indonesia.
Perlakuan khusus pun diberikan kepada penyerang timnas Indonesia selama pemusatan latihan jelang Kualifikasi Piala Asia 2023.
Tidak hanya mencetak gol, penyerang timnas diharapkan bisa membantu pertahanan dalam pertandingan.
"Shin meminta kami menjaga para pemain berbahaya lawan terutama ketika dalam situasi bola mati seperti tendangan sudut. Para penyerang harus tetap ikut bertahan," tutur Dimas Drajad.