Adapun skenario yang harus ditempuh Timnas Indonesia U19 untuk bisa lolos adalah hanya dengan mengalahkan Myanmar pada laga terakhir Grup A.

Terlepas dari hasil apapun yang akan didapatkan Vietnam maupun Thailand pada laga lainnya, Timnas Indonesia U19 tetap bisa lolos jika menang melawan Myanmar.

Keunggulan dalam hal produktifitas gol dan selisih gol menjadi alasan Timnas Indonesia U19 bisa lolos jika mampu mengalahkan Myanmar dengan skor berapapun.

2. Kepahlawanan Dadakan Rabbani Tasnim

Jika ada satu nama pemain yang bisa disebut sebagai pahlawan dalam laga melawan Filipina yakni Rabbani Tasnim.

Dikala publik mengkhawatirkan cedera Marselino Ferdinan, Rabbani menjelma sebagai pahlawan dadakan Timnas Indonesia U19.

Hattrick gol yang dicetak Rabbani mampu mengantarkan Timnas Indonesia U19 meraih kemenangan krusial melawan Filipina.

Meskipun dua dari tiga gol yang dihasilkan Timnas Indonesia U19 berasal dari penalti, performa Rabbani tetap layak diacungi jempol.

Kegemilangan Rabbani tentu diharapkan Timnas Indonesia U19 agar terus berlanjut sampai tim tersebut menjadi jawara turnamen.

3. Rasa Pahit di Balik Kemenangan Melawan Filipina

Terlepas dari kemenangan besar yang diraih Timnas Indonesia U19 melawan Filipina ternyata ada rasa pahit yang dialami tim asuhan Shin Tae-yong.

Adapun rasa pahit yang dimaksud yakni perihal buyarnya catatan cleansheet pertahanan Timnas Indonesia U19 yang dikawal Cahya Supriadi.

Gawang Cahya Supriadi yang sebelumnya belum pernah bobol dalam tiga laga pembuka akhirnya harus kemasukan satu gol saat bertemu Filipina.

Gol Chian Firas pada menit 29 akhirnya membuat catatan cleansheet Timnas Indonesia U19 selama babak penyisihan Piala AFF U19 2022 tercoreng.

Tercorengnya catatan cleansheet Timnas Indonesia U19 itu seakan mencoreng kemenangan brilian Garuda Muda atas Filipina.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)