Di Ligue 1 musim lalu, Botman memenangkan 73,3 persen duel udara.

Catatan itu menempatkannya di peringkat ketujuh di Ligue 1, dan itu adalah rasio yang sebanding dengan bek tengah Newcastle musim lalu.

Botman biasanya siap berduel dengan striker di posisi mana saja.

Namun, kondisi terbaiknya adalah saat dia turun jauh untuk mempertahankan area penalti.

Saat tim lawan melepaskan umpang lambung ke kotak penalti, dengan posturnya yang mendukung dia kerap menyapu bola-bola lawan, yang membuat para bomber lawan mati kutu.

Dalam kiprah Lille di Liga Champions musim lalu, Botman sangat unggul dalam aspek ini, dan berada di peringkat keenam dalam aspek menang duel udara per-90 menit.

Pada sisi lain, postur yang menjulang dengan otot menggumpal, membuat dia memiliki keterbatasan saat melawan pemain depan yang cepat.

Dia kerap kewalahan melawan striker lincah yang piawai memutar, atau berbelok dalam duel satu lawan satu.

Ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Howe untuk mencari bek yang juga lincah, dan jago duel di darat.

Jika bisa memadukan aspek jago duel udara, dan di darat, tembok The Magpies bakal sulit dilewati pemain lawan.

Sebagai jebolan akademi Ajax, Botman dikenal dengan penguasaan bola yang rapi, dan elegan.

Dia dengan percaya diri akan membawa bola ke depan sebelum melakukan operan.

Akurasinya pun jempolan, dengan catatan mencapai 88,1 persen musim lalu.

Dia juga menunjukkan peningkatan yang nyata dalam umpan jarak jauhnya untuk Lille pada 2021/22. Botman menyelesaikan 77,7 persen umpan panjang.