Boyong Bintang Liga Inggris & Panglima AC Milan, Barcelona Ancam Takhta Real Madrid
Barcelona benar-benar memanfaatkan bursa transfer musim panas dengan baik guna memanjakan juru taktik mereka, Xavi Hernandez.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
"Tanpa harus bermain keras, mereka adalah gelandang terbaik dalam tugas merebut bola," lanjutnya.
"Dengan gaya bermain kami, saya tidak perlu punya pemain berfisik besar, Anda bisa menganalisis gaya bermain kami," lanjut eks gelandang Barcelona tersebut.
Ya, dari gaya bermain Xavi memang lebih mengutamakan kecerdasan dari pada otot, itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Franck Kessie didatangkan di Camp Nou.
Kessie adalah gelandang cerdas yang memiliki visi bermain tinggi, per catatan FBref, ia menjadi pemain AC Milan dengan jumlah operan teringgi di kotak penalti dengan rata-rata 3.34 per pertandingannya.
Ia adalah ball playing midfielder yang menjadi tulang punggung AC Milan selama dua musim ini hingga mampu lolos ke zona Liga Champions dan bersaing meraih scudetto.
Baca juga: Jadwal Pekan Pertama Liga Inggris 2022/2023: Arsenal dan Liverpool Lakoni Laga Tandang
Meskipun sering melakukan umpan beresiko, rata-rata passing pemain berusia 25 tahun tersebut cukup apik, yaitu berada di angka 88.54 persen per pertandingannya.
Xavi Hernandez jelas senang bukan main mendapatkan pemain selengkap Franck Kessie.
Pemain asal Pantai Gading itu dapat ia duetkan bersama gelandang Barcelona lainnya yang memiliki atribut mentereng.
Bahkan, Kessie bisa saja menjadi pengganti Sergio Busquets yang sudah berusia 34 tahun di bulan Juli mendatang.
Kessie dapat menjadi mentor bagi dua gelandang Barcelona jebolan La Masia yang memiliki potensi besar.
Nico Gonzalez dan Gavi adalah dua nama yang kemingkinan besar akan menjadi kolega sempurna Kessie di lini tengah Barcelona.
Atribut Spesial Raphinha
Dilansir FBref, dribbles completed Raphinha berada di angka 2.29 per pertandingan, paling mencolok dari winger The Whites lainnya.
Diberi peran sebagai inverted winger juga membuat Raphinha lebih berbahaya di sepertiga akhir serangan Leeds United.