Beda Jauh dari AC Milan, Inter Milan Dicap sebagai Tim Modal Otot
Eks pemain AC Milan membandingkan bekas timnya dengan Inter Milan yang diketahui cuma bermodal otot ketika bertanding.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Liga Italia 2022/2023 yang tinggai menunggu hitungan hari akan dimulai, menimbulkan berbagai prediksi.
Satu di antara yang mengeluarkan pandangan soal persaingan Liga Italia musim ini datang dari mantan pemain AC Milan, Roberto Donadoni.
Dia memberikan perbandingan yang mencolok antara bekas timnya dengan Inter Milan.
AC Milan dan Inter Milan diprediksi menjadi dua poros utama dalam perburuan Scudetto.
Baca juga: Jadwal Liga Italia 2022/2023 Pekan Pertama: AC Milan Lakoni Laga Pembuka, Inter & Roma Bertandang
Meski masih ada Juventus maupun AS Roma, namun duo Milan itu diprakirakan bersaing sengit sejak awal musim untuk membuktikan siapa yang layak menjadi 'raja' Liga Italia selanjutnya.
Berbagai alasan menjadi pertimbangannya. Paling mendasar ialah bagaimana kedua tim mendatangkan amunisi baru.
Inter mendapatkan Romelu Lukaku hingga Andre Onana.
Sedangkan kubu AC Milan, klub kesayangan Milanisti tersebut memperoleh jasa Yacine Adli, Divock Origi hingga Charles De Ketelaere.
Namun menariknya, Roberto Donadoni memilih mengupas dasar pemainan kedua tim. Menurutnya, meski berasal dari kota yang sama, namun Rossoneri dan Nerazzurri memiliki pakem berbeda.
Inter Milan dicap sebagai kesebelasan yang lebih mengandalkan faktor fisik alias otot.
Sedangkan Rossoneri menjurus kepada penekanan keindahan permainan.
"Itu benar, kekhasan permainan sudah menjadi DNA bagi kedua klub ini. Dalam sejarahnya, Inter Milan adalah tim yang bermain dengan modal fisik, otot dan itu membuat mereka kuat," buka Donadoni, dikutip dari laman Calciomercato.
"Sejak era Helenio Herrera, Inter Milan mengandalkan pemain lewat kecepatan Sandro Mazzola, sprint Giacinto Facchetti dan Luis Suarez," tambahnya.
"Namun keterbalikan dengan AC Milan. Mereka memiliki keindahaan dan memilih untuk menyempurnakan permainan. Ide utamanya ialah menguasai pertandingan," tegas Donadoni.