Pesona Alfeandra Dewangga, Lisandro Martinez-nya Timnas Indonesia & PSIS Semarang
Etos kerja dan visi bermainnya yang apik membuat STY memiliki ide untuk memberi transformasi posisi kepada dewangga untuk menjadi seorang gelandang.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Di sepakbola modern, pemain yang dapat bermain di banyak posisi menjadi primadona tim-tim elite.
Nama-nama pemain serba bisa atau biasa disebut versatile selalu laris manis di bursa transfer.
Terbaru, Manchester United rela mengeluarkan kocek 40 juta pouns untuk mendatangkan versatile Ajax Amsterdam, Lisandro Martinez.
Baca juga: Prediksi Skor Arema FC vs PSS Sleman di Liga 1: Pragmatisme Almeida vs Kolektivitas Seto
Pemain asal Argentina itu dapat bermain di tiga posisi sekaligus dengan sama baiknya.
Adalah Bek tengah, bek kiri, dan gelandang bertahan.
Itu versi Manchester United dan Timnas Argentina. Di Indonesia juga ada pemain andal yang dapat bermain di beberapa posisi sekaligus.
Adalah Alfeandra Dewangga.
Di tangan magis Shin Tae-yong, Dewangga disulap menjadi pemain yang serba bisa.
Dewangga dapat bermain sebagai bek tengah dan gelandang bertahan dengan sama baiknya.
Cara STY Sulap Atribut Dewangga
Etos kerja dan visi bermainnya yang apik membuat Tae-yong memiliki ide untuk memberi transformasi posisi kepada dewangga untuk menjadi seorang gelandang.
Bermain di posisi tersebut, Dewangga sukses menyumbangkan satu assist kala Indonesia menumbangkan Laos di partai kedua Penyisihan grup Piala AFF.
Bergerak dari tengah, Dewangga yang memiliki banyak opsi memilih untuk memberi umpan terobosan kepada Evan Dimas yang lolos dari jebakan offside.
Dengan tenang, jebolan Timnas u-19 era Indra Sjafri itu membobol gawang kiper Laos lewat celah dua kaki alias kolong.
Ya, Dewangga adalah versatile, keserbabisaannya membuat Tae-yong tak pusing jika ingin melakukan kontra strategi di setiap pertandingannya.
Baca juga: Klasemen & Top Skor BRI Liga 1 Hari Ini: Bali United Meroket Lagi, Spasojevic Teror Bomber Samba
Saat bermain dengan pakem 3 bek, dewangg akan menjadi pivot di area paling belakang, ia bertugas sebagai pengatur serangan paling awal Timnas Indonesia.
Kemampuan passing serta visinya memudahkan Dewangga untuk memberi rasa aman di jantung pertahanan Garuda.
Lalu, saat dirinya bermain sebagai gelandang bertahanan dalam pakem 4-2-3-1 yang diterapkan Tae-yong.
Pemain berusia 21 tahun itu bertugas sebagai pivot yang rajin memberi through pass kepada barisan penyerang Timnas Indonesia.
Ia juga menjadi orang pertama yang menghalau serangan lawan transisi dari menyerang ke bertahan.
Tak ada yang mengira bahwa Dewangga dapat tampil secemerlang itu, usianya baru 21 tahun, pengalaman berkompetisi di Liga pun juga sedikit.
Namun, berkat kepercayaan dan polesan Shin Tae-yong membuat Dewangga melejit dan menjadi salah satu pemain terbaik di gelaran Piala AFF 2020.
Kini, bermain bersama PSIS Semarang di Liga 1 2022, Alfeandra diplot sebagai gelandang bertahan yang rajin memberi umpan terobosan di sepertiga akhir serangan.
(Tribunnews.com/Deivor)