Pioli Masih Bela Sergino Dest yang Toxic Saat Milan Keok: Calabria Juga Payah, Kvaratskhelia Hebat
Menurut Pioli, bukan Sergino Dest yang cupu, tapi Kvaratskhelia memang hebat saat Milan takluk dari Napoli 1-2 di Serie A Liga Italia
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Dia adalah pemain yang luar biasa, Calabria juga kesulitan. Kvaratskhelia adalah pemain hebat," kata Stefano Pioli dilansir MilanNews.
Stefano Pioli mengatakan hasil yang diraih timnya jelas tidak memuaskan, tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi pemain.
“Saya tidak puas sama sekali dan pemain saya juga tidak."
"Kami hanya mencetak satu gol, yang tidak cukup untuk semua peluang yang kami ciptakan,” kata Pioli dalam wawancara dengan DAZN.
“Ini mengecewakan, karena (hasil) malam ini bisa terjadi ketika lawan bermain lebih baik, tetapi dalam hal ini kami seharusnya tidak kalah," katanya seperti dikutip dari Football Italia.
"Saya harap kami akan belajar dari (hasil) ini untuk lebih klinis di depan gawang."
"Karena kami melakukan segalanya dengan benar kecuali kesalahan dan kurangnya determinasi di kedua area penalti."
“Saya mungkin datang ke sini dan mengatakan saya sangat senang karena kami bermain lebih baik dari Napoli."
"Kami menciptakan banyak peluang, tetapi mengingat kami adalah satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di lima liga top Eropa selama 22 putaran, lebih lama dari Bayern Munich, Manchester City dan Real Madrid, sayang sekali kehilangannya dengan penampilan seperti itu,” ujarnya.
Baca juga: Milan dan Napoli Adu Tajam Senjata Rahasia, Giroud Disokong 3 Peluru, De Ketelaere Bakal Menyengat
Absennya Rafael Leao pada akhirnya jauh lebih dirindukan AC Milan dibanding ketidakhadiran Victor Osimhen oleh Napoli.
Peran Rafael Leao di Rossoneri, faktanya, tak bisa digantikan oleh Alexis Saelemaekers.
“Pada gol Simeone, kami memiliki terlalu banyak pemain penyerang dengan bola, yang memaksa Messias untuk bertahan lebih dalam, yang membuat Mario Rui bergerak bebas.
“Sulit untuk menyalahkan pergerakan pertahanan kami saat Napoli hanya benar-benar memiliki peluang itu."
"Saya lebih kecewa tentang kurangnya peluang yang bisa kami konversi (jadi gol)."