Imbas Ricuh Suporter Arema FC di Kanjuruhan, Persebaya Surabaya Balik Kandang Naik Barracuda
Manajemen Persebaya Surabaya memastikan skuatnya sudah tiba di Surabaya dengan menaiki Barracuda untuk keluar dari ricuh di Kanjuruhan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persebaya Surabaya memastikan skuatnya sudah balik di kandang pasca-menghadapi Arema FC pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022).
Persebaya Surabaya sukses mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur.
Kekalahan atas Persebaya Surabaya inilah disinyalir memicu kericuhan yang dilakukan oknum suporter Arema FC.
Setelah laga rampung, suporter Arema FC, Aremania merangsek untuk masuk ke lapangan pertandingan.
Baca juga: Fakta-fakta Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Imbas Kekecewaan Suporter
Perusakan fasilitas stadion pun terjadi. Banyaknya Aremania yang turun ke lapangan membuat pihak kepolisian tak memiliki opsi lain kecuali menembakkan gas air mata.
Namun langkah yang diambil menimbulkan efek yang luar biasa. Para suporter meninggalkan stadion Kanjuruhan dalam kondisi berdesak-desakan.
Diungkapkan oleh Sekretaris Persebaya, Ram Surahman, Marselino Ferdinan dkk sudah tiba di Surabaya pada pukul 02.00 WIB.
"Tim sudah di surabaya. Tadi malam masuk Surabaya pukul 2 dini hari. Diangkut dengan 4 barracuda langsung dari Kanjuruhan," kata Ram Surahman, dikutip dari Surya.
Tidak bisa dipungkiri, kekecewaan Aremania cukup beralasan.
Singo Edan dalam tiga pertandingan terakhir di BRI Liga 1 2022 menelan dua kekalahan.
Puncaknya adalah saat takluk dari Bajul Ijo, yang tak lain adalah rival bebuyutan Arema FC.
Imbas dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan, update sementara 127 orang meninggal dunia. Rinciannya 125 dari pihak suporter dan dua datang dari anggota kepolisian.
Di luar itu, Ram Surahman mewakili manajemen menyampaikan duka mendalam atas tregedi tersebut.
"Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan. Para korban dari pihak penonton maupun polisi dimaafkan segala kesalahan," sambungnya.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku promotor penyelenggara mengambil sikap tegas terkait jalannya kompetisi.
PT LIB memutuskan untuk menghentikan BRI Liga 1 2022/2023 selama satu pekan.
Angka kematian suporter di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi terbesar kedua yang pernah terjadi di jagad sepak bola.
Adapun insiden jumlah kematian suporter terbanyak dalam sejarah sepak bola dunia terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 dengan korban 328 orang.
(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Khairul Amin)