Ada Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan, Karim Rossi: Ini Stadion Sepak Bola, Bukan Zona Perang
Karim Rossi mengomentari terkait gas air mata yang digunakan saat terjadinya tragedi kerusuhan saat laga Arema FC vs Persebaya.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Claudia Noventa
"Saya tidak mengerti.. Ini stadion sepak bola bukan zona perang!"
"Hari yang menyedihkan," tulis Rossi.
Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Kerusuhan Kanjuruhan per Minggu Malam: 125 Orang Meninggal, Ini Daftarnya
Penggunaan Gas Air Mata
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, buka suara perihal penembakan gas air mata terhadap suporter Arema FC saat terjadinya kerusuhan.
Dikatakan oleh Nico, penggunaan gas air mata diambil sebagai bentuk upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," kata Nico Afinta, dikutip dari Surya.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan, melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain," tambah Nico.
"Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata," pungkas Nico.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)(Surya.co.id/Abdullah Faqih)