Gabriel Martinelli, Buah Kesabaran Arsenal dan Hadiah untuk Arteta
Momen meledaknya penyerang sayap Arsenal, Gabriel Martinelli. Buah kesabaran Arsenal dan hadiah dari kebijakan Mikel Arteta.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2019 Gabriel Martinelli didatangkan Arsenal dari klub Brasil, Ituano.
Musim pertama bersama tim Meriam London cukup menyita perhatian. Tampil dalam 26 pertandingan dengan mencetak 10 gol dan 4 assist di semua kompetisi.
Tapi, performa Gabriel Martinelli terhambat pada musim keduanya berseragam Arsenal.
Cedera lutut yang dialaminya memangkas waktu bermain di lapangan, dari yang awalnya mencatatkan 1,463 menit menjadi 840 menit.
Baca juga: Gabriel Martinelli, Lebih dari Sekedar Winger Lincah bagi Arsenal & Mikel Arteta
Sebuah potensi besar yang dimiliki Arsenal ketika itu terhambat, ditambah dengan performa pemain sayap Nicolas Pepe yang belum konsisten pada musim pertamanya.
Aubameyang yang memiliki tren menurun hingga Willian yang harus menambah masa baktinya untuk menutup lubang yang ditinggal Martinelli.
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta paham dengan potensi besar yang dimiliki Martinelli.
Meskipun keluar masuk line-up pada musim 2020/2021, Arteta dengan setia menantikan anak asuh yang kini tampil paling mencolok.
"Saya mengharapkan hal-hal besar," kata Mikel Arteta pada Januari 2021, dikutip dari Arseblog.
Arteta tak bisa sembarangan menurunkan Martinelli meskipun ia sudah sembuh dari cedera.
Oleh sebab itu, menit bermainnya berkurang sangat jauh dibandingkan musim pertamanya.
Dengan kondisi tersebut yang Martinelli kesulitan untuk bersaing dengan Aubameyang, Pepe, dan Willian.
"Dia memiliki beberapa menit, dia memiliki beberapa permainan juga, dan memang benar bahwa persaingan untuk tempat depan sangat sulit," beber Arteta pada Maret 2021.
"Dia harus bersabar dan dia akan mendapatkan kesempatannya," harap Arteta ketika itu.
Cedera yang dialami Martinelli datang disaat usia emasnya yang berada dalam masa berkembang.
Kesabaran Arteta dan sikapnya yang hati-hati dalam menjaga Martinelli layaknya Pep Guardiola menangani Phil Foden yang bernasib sama.
Semua orang, semua penggemar menantikan bagaimana potensi besar yang dimiliki Arsenal dan Manchester City itu bisa meledak.
"Kami harus sedikit bersabar dengannya tetapi dia memiliki masa depan yang cerah di klub dan dia akan memiliki semua peluang yang dia butuhkan untuk menunjukkan kepada kami betapa bagusnya dia dan kariernya yang dapat dia miliki bersama kami," jelas Arteta pada April 2021.
Proyeksi Arteta perlahan dimainkan, William hengkang pada musim panas 2021.
Lalu disusul Aubameyang pada Januari 2022 dan Nicolas Pepe yang dipinjamkan ke klub Prancis pada musim panas Agustus 2022.
Kesempatan itu dibayar tuntas oleh Gabriel Martinelli pasca-cedera yang dialaminya pada periode sulit 2021.
Musim berikutnya, dia bermain reguler untuk Arsenal.
Gabriel Martinelli tampil dalam 36 pertandingan di semua kompetisi dengan mencetak 6 gol dan 7 assist.
Menit bermainnya pun jauh meningkat setelah mendapat kepercayaan oleh Mikel Arteta.
Dan musim ini, Martinelli seperti membuat kekacauan di sisi sayap kiri bagi lawannya.
Dia kerap merepotkan pertahanan lawan dengan kemampuan fisik, drible, dan kecepatan yang berpadu dengan pengamatan baik di lapangan.
Arseblog menuliskan pendapatnya, "Martinelli menggairahkan, lebih dari mampu untuk menyulitkan lawan dengan kecepatannya."
"Musim lalu (2021/2022) dia bekerja sangat keras dan mengacaukan lawan yang berada di posisinya."
"Dia masih muda dan hal-hal ini membutuhkan waktu tetapi dia akan mengetahuinya lebih dari siapa pun bahwa inilah saatnya untuk meledak," jelas blog tersebut.
Musim ini, Martinelli hampir tak pernah absen dari line-up Arsenal, baik di Liga Inggris maupun Liga Eropa.
Absennya Emile Smith-Rowe juga memberikan ruang yang lebih besar untuk Martinelli menasbihkan tempatnya di sisi sayap kiri.
Kini, yang lagi hangat dalam pembicaraan adalah masa baktinya dengan Arsenal yang menyisakkan dua tahun hingga 2024.
Memperpanjang kontrak Gabriel Martinelli bak kewajiban yang harus dibayar tuntas oleh Arsenal.
"Tentu saja, saya ingin bertahan," ucap Martinelli.
"Kita sedang berbicara. Mari kita lihat apa yang akan terjadi. Tapi saya ingin bertahan, tentu saja," tegasnya.
Kesabaran Arsenal untuk Gabriel Martinelli adalah suatu kebijakan nyata yang kini tinggal menikmati potensi besarnya.
Bayak yang ditawarkan dari pesona Martinelli dengan usianya yang masih muda ketambahan skuad The Gunners yang musim ini dihuni oleh petensi besar pemain muda.
Arsenal tercatat sebagai tim Liga Inggris dengan rata-rata usia termuda, yakni 24,4 tahun.
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.