Awas, Ancaman Ivan Toney! Chelsea Harus Benar-benar Mewaspadai Ancaman Striker Brentford
Chelsea harus benar-benar mewaspadai ancaman Ivan Toney. Dia sedang dalam performa terbaik, setelah membukukan delapan gol dan 2 asis.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Di era pelatih sebelumnya, Mason Mount, gelandang serba-bisa ini kesulitan mendapatkan performa terbaiknya, hingga tak masuk sebagai starter reguler.
Setelah kedatangan Potters, Mount seperti dilahirkan kembali. Kontrobusi pemain berusia 23 tahun ini meningkat tajam.
Ia memberikan dua assist saat Chelsea menggebuk Wolves 3-0 (6/10), dan ketika The Blues menekuk AC Milan 0-2 (11/10).
Dan Mount mencetak brace saat Chelsea mengalahkan Aston Villa 0-2 dalam laga terakhir (16/10) lalu. Itulah gol pertamanya musim ini.
Gol pertamanya berasal dari tendangan voli terukur ke sudut gawang, setelah memanfaatkan kesalahan Tyrone Mings.
Sedang gol yang kedua berupa tendangan bebas brilian yang menobatkan Mount sebagai man of the match dalam laga di Villa Park tersebut.
Gol brilian itu dicetak di hadapan pelatih Inggris, Gareth Southgate yang menyaksikan laga di tribun. Dan itu membuka peluangnya untuk mendapatkan tempat di skuat timnas Inggris di Piala Dunia Qatar bulan depan.
"Tentu saja kamu pasti tak ingin melalui awal musim dengan penantian gol yang lama. Itu yang terjadi musim lalu. Tapi kini, saya sudah bisa melewati itu," kata Mount lega.
Potter pun memuji perkembangan Mount sejauh ini. "Dia bekerja sangat keras untuk tim. Dia punya kualitas, punya kemampuan untuk mencetak gol dan assist," kata Potter.
"Begitu dia masuk ke ruang yang kami inginkan, dia memiliki kualitas untuk mengeksekusi dan Anda melihatnya hari ini," kata sang pelatih.
Berkat tiga kemenangan beruntun, Chelsea saat ini melesat ke peringkat empat dengan 19 poin dari sembilan laga. Terpaut empat poin dari Tottenham di posisi tiga yang sudah sepuluh kali bermain.
Jika bisa menang lagi di laga ini, Potter akan menyamai pencapaian empat arsitek terdahulu, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Guus Hiddink, dan Maurizio Sarri.
Keempatnya sebelumnya mengukir rekor meraup empat kemenangan beruntun The Blues di awal masa kepelatihan.
Sayangnya, di laga ini Potter mendapat pukulan berat setelah harus kehilangan dua pemain andalan di lini pertahanan --yang selama ini jadi kekuatan utamanya.