Liga 1: Hanno Behrens Bilang Suporter Harus Saling Baik Satu Sama Lain
Gelandang Persija Jakarta, Hanno Behrens menceritakan saat pertama kali ia mendengar kabar Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelandang Persija Jakarta, Hanno Behrens menceritakan saat pertama kali ia mendengar kabar Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan itu terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu, Sabtu (1/10/2022).
Hanno Behrens dan para pemain Persija lainnya yang pada saat waktu kejadian tersebut sedang berada di Bandung pun mengaku kaget dan terguncang.
Pemain berdarah Jerman itu tak menyangka jika kejadian itu bisa memakan banyak korban, terlebih, hal itu dikarenakan pertandingan sepak bola.
Keberadaan Hanno dan skuad Macan Kemayoran di Bandung juga adalah untuk menjalani laga tandang p kan ke-11 gelaran Liga 1 2022/2023 menghadapi Persib Bandung, Minggu (2//10/2022).
Laga yang juga dinanti-nanti itu pun harus ditunda buntut dari kejadian tragis yang kini memakan 133 korban jiwa.
"Ya, saya mau bermain (menghadapi Persib), Minggu pagi saya bangun lalu membaca berita, dan saya melihat apa yang terjadi di Malang," ujar Hanno Behrens saat ditemui di Nirwana Park, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).
"Saat pertama kali, saya tidak percaya, saya kaget saat melihat ponsel. Kemudian saya mandi, saya sangat kaget, lalu saya sarapan dan semua bicara tentang kejadian di Malang, semua orang tau kejadian itu," lanjutnya.
Pasca ditundanya laga kontra Persib tersebut, Macan Kemayoran langsung kembali ke Jakarta dengan ketidakpastian Liga.
Dalam perjalanan tersebut pun Hanno mengaku sempat terpaku dengan suasana yang 'aneh'.
Hanno yang sejatinya sudah mengetahui atmosfir laga kontra Persib selalu panas pun sempat bingung, mengapa harus dijalankan dengan berlebihan.
Berlebihan yang dimaksud mantan pemain Hansa Rostcok itu termasuk, protokol pengamanan yang harus dijalankan oleh Macan Kemayoran dalam laga kontra Persib
"Kami harus pulang ke rumah dengan situasi yang aneh, karena melawan Bandung sangat sulit untuk kami, dan juga berbahaya," ungkap Hanno.
"Kami pergi menggunakan tank (kendaraan taktis) ke stadion, itu tidak normal, itu tidak baik, itu berlebihan," tegasnya
Sejatinya, Hanno pun mewajarkan jika ada 'bumbu' rivalitas dalam sepak bola, namun ia berharap, seharusnya semua orang fokus dalam pertandingan sepak bola saja.
Pemain berusia 32 tahun itu pun berharap, kondisi sepak bola di Indonesia bisa lebih baik di masa yang akan datang.
"Saya tahu ini rivalitas besar, tapi seharusnya lebih fokus ke sepak bola, semua orang cinta sepak bola. Suporter harus lebih baik satu sama lain. Semoga ini menjadi lebih baik di masa depan," harap Hanno.