Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Soal Seruan Mundur dan Revolusi, PSSI: Sudah Empat Kali KLB, Menghasilkan Apa?

Pengunduran diri pengurus PSSI untuk dilakukan KLB guna mengisinya dengan kepengurusan baru, dinilai bukan cara efektif terkait Tragedi Kanjuruhan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Soal Seruan Mundur dan Revolusi, PSSI: Sudah Empat Kali KLB, Menghasilkan Apa?
SURYA/PURWANTO
Ratusan suporter Arema FC, Aremania membawa spanduk hingga keranda mayat saat berunjuk rasa di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). Mereka menuntut penegakan hukum yang adil, terbuka dan tak pandang bulu dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 korban jiwa. Massa melakukan long march mulai dari area Stadion Gajayana Kota Malang hingga berkumpul di depan area Balai Kota Malang atau di sekitar Alun-alun Tugu Malang. Mereka menggunakan pakaian dan atribut berwarna hitam. SURYA/PURWANTO 

Soal Seruan Mundur dan Revolusi, PSSI: Sudah Empat Kali KLB, Menghasilkan Apa?

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh berpendapat, mengundurkan dirinya pengurus PSSI bukanlah satu-satunya cara untuk "menebus dosa" atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Pendapat Ahmad Riyadh itu sebagai respons atas desakan publik yang menyerukan revolusi dalam tubuh PSSI imbas tragedi Kanjuruhan.




Desakan publik tersebut sejalan dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang meminta jajaran petinggi PSSI mengundurkan diri untuk bertanggung jawab secara normatif.

Baca juga: PSSI Mulai Gelar Rapat Perdana Satgas Transformasi Sepakbola, Posisi Iwan Bule Dilindungi Statuta

Baca juga: Tanggapi Rekomendasi TGIPF, Exco PSSI Ahmad Riyadh: Tidak Ada Percepatan KLB!

Kemudian, Kongres Luara Biasa (KLB) juga direkomendasikan untuk mengisi posisi PSSI dengan orang-orang baru.

Ahmad Riyadh menjelaskan, pihak PSSI tidak menutup telinga terhadap suara publik tersebut.

Namun, pengunduran diri pengurus PSSI untuk kemudian dilakukan KLB guna mengisinya dengan kepengurusan baru, dia nilai juga bukan cara efektif membenahi persepakbolaan nasional.

BERITA TERKAIT

Dia menambahkan, saat ini, PSSI pun sedang melakukan evaluasi besar-besaran.

Seluruh elemen PSSI juga sedang berusaha membenahi diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: Pemeriksaan Polisi ke Ketua Umum PSSI dan Wakil, Iwan Bule Irit Bicara, Iwan Budianto Ditanyai 5 Jam

Ahmad Riyadh
Ahmad Riyadh (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

"Kalau PSSI disuruh bertanggung jawab secara utuh, secara stakeholder harus jadikan PSSI lebih baik dari kemarin-kemarin, tentunya seperti itu," ujar Ahmad Riyadh, Jumat (21/10/2022) dilansir Kompas.com.

Ahmad Riyadh melanjutkan bahwa revolusi dan transformasi yang sedang diserukan juga bisa dilakukan lewat berbagai cara.

Pergantian pada tubuh organisasi juga tidak menjadi jaminan kesuksesan dalam revolusi.

"Perlu diingat ya di Indonesia berapa kali KLB, sudah empat kali, dari zaman Nurdin Halid sampai hari ini, menghasilkan apa? Menghasilkan terus kaya gini," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jatim itu.

Karena itu, menurut dia, revolusi PSSI saat ini bukan siapa yang duduk menjabat, tetapi bagaimana supaya sistem di dalamnya mengalami perubahan menjadi lebih baik dan mutakhir. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas