Soal Seruan Mundur dan Revolusi, PSSI: Sudah Empat Kali KLB, Menghasilkan Apa?
Pengunduran diri pengurus PSSI untuk dilakukan KLB guna mengisinya dengan kepengurusan baru, dinilai bukan cara efektif terkait Tragedi Kanjuruhan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Soal Seruan Mundur dan Revolusi, PSSI: Sudah Empat Kali KLB, Menghasilkan Apa?
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh berpendapat, mengundurkan dirinya pengurus PSSI bukanlah satu-satunya cara untuk "menebus dosa" atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Pendapat Ahmad Riyadh itu sebagai respons atas desakan publik yang menyerukan revolusi dalam tubuh PSSI imbas tragedi Kanjuruhan.
Desakan publik tersebut sejalan dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang meminta jajaran petinggi PSSI mengundurkan diri untuk bertanggung jawab secara normatif.
Baca juga: PSSI Mulai Gelar Rapat Perdana Satgas Transformasi Sepakbola, Posisi Iwan Bule Dilindungi Statuta
Baca juga: Tanggapi Rekomendasi TGIPF, Exco PSSI Ahmad Riyadh: Tidak Ada Percepatan KLB!
Kemudian, Kongres Luara Biasa (KLB) juga direkomendasikan untuk mengisi posisi PSSI dengan orang-orang baru.
Ahmad Riyadh menjelaskan, pihak PSSI tidak menutup telinga terhadap suara publik tersebut.
Namun, pengunduran diri pengurus PSSI untuk kemudian dilakukan KLB guna mengisinya dengan kepengurusan baru, dia nilai juga bukan cara efektif membenahi persepakbolaan nasional.
Dia menambahkan, saat ini, PSSI pun sedang melakukan evaluasi besar-besaran.
Seluruh elemen PSSI juga sedang berusaha membenahi diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Pemeriksaan Polisi ke Ketua Umum PSSI dan Wakil, Iwan Bule Irit Bicara, Iwan Budianto Ditanyai 5 Jam
"Kalau PSSI disuruh bertanggung jawab secara utuh, secara stakeholder harus jadikan PSSI lebih baik dari kemarin-kemarin, tentunya seperti itu," ujar Ahmad Riyadh, Jumat (21/10/2022) dilansir Kompas.com.
Ahmad Riyadh melanjutkan bahwa revolusi dan transformasi yang sedang diserukan juga bisa dilakukan lewat berbagai cara.
Pergantian pada tubuh organisasi juga tidak menjadi jaminan kesuksesan dalam revolusi.
"Perlu diingat ya di Indonesia berapa kali KLB, sudah empat kali, dari zaman Nurdin Halid sampai hari ini, menghasilkan apa? Menghasilkan terus kaya gini," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jatim itu.
Karena itu, menurut dia, revolusi PSSI saat ini bukan siapa yang duduk menjabat, tetapi bagaimana supaya sistem di dalamnya mengalami perubahan menjadi lebih baik dan mutakhir.