Kekalahan dari Newcastle di laga terakhir telah mengakhiri sepuluh kemenangan beruntun Spurs di kandang --meskipun mereka telah mencetak gol di semua pertandingan kandang sejauh musim ini.

Melawan Sporting menjadi saat yang tepat bagi skuat Conte untuk mengembalikan marwah Stadion Tottenham.

Sebagai catatan, Spurs punya rekor mentereng di kandang dengan belum pernah main imbang di depan pendukungnya di Liga Champions sejak Maret 2011.

Duel ini juga menjadi ajang untuk balas dendam.

Dalam pertemuan pertama di Stadion Jose Alvalade, Lisbon (13/9) lalu, Spurs ditekuk tuan rumah 2-0 lewat gol Paulinho, dan Arthur Gomes.

Menyakitkannya adalah, kedua gol itu lahir hanya dalam durasi tiga menit di menit-menit akhir pertandingan yakni di menit ke-90, dan menit ke-93.

Setelah kekalahan tersebut, Spurs membenahi diri dengan meraih dua kali menang, dan sekali seri.

Di kubu Sporting, pelatih Ruben Amorim berkali-kali mengutarakan hanya fokus pada laga di depan mata.

Pelatih berusia 37 tahun ini ramai diisukan bakal jadi pelatih Aston Villa, menggantikan Steven Gerrard yang dipecat.

"Fokus saya saat ini hanya bagaimana mengalahkan Tottenham untuk kedua kalinya," kata Amorim.

Dia juga banyak belajar dari dua kekalahan berturut-turut dari Marseille yang membuat mereka melorot ke peringkat tiga di klasemen sementara.

Laga di London Utara ini memang sangat krusial bagi Sporting.
Jika kalah, harapan mereka lolos bisa kandas jika di saat bersamaan Marseille mengalahkan Frankfurt.

Bahkan, jika pun Sporting menang dini hari nanti, mereka harus berusaha untuk tak kalah di laga terakhir kontra Frankfurt untuk menggaransi posisi di dua besar.

Sayangnya, kekuatan Sporting masih belum lengkap.