Kangen Jakarta, Shayne Pattynama Ngaku Tak Sabar Balik ke Indonesia
Pemain keturunan Indonesia, Shayne Pattynama mengaku kangen dan tidak sabar kembali ke Jakarta.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pemain keturunan Indonesia, Shayne Pattynama, mengaku kangen dengan keindahan Jakarta.
Bahkan, Shayne Pattynama juga tidak sabar untuk kembali lagi ke Jakarta.
Pengakuan Shayne Pattynama tersebut ia ungkapkan melalui unggahan Instagram storynya, Kamis (27/10/2022)
Baca juga: Shayne Pattynama, Calon Fullback Timnas Indonesia yang Tampil Elite di Eropa
Shayne Pattynama terlihat mengunggah sebuah video yang menyuguhkan potret pada malam hari.
Terlihat juga Stadion Gelora Bung Karno dari kejauhan.
"Kangen dengan kota indah ini (Jakarta), aku akan kembali segera!" tulis Shayne Pattynama di unggahan story Instagram @s.pattynama.
Seperti yang diketahui, Shayne Pattynama memang sudah pernah berkunjung ke Jakarta.
Mei lalu, Shayne Pattynama berkunjung ke Indonesia guna mengurus proses naturalisasinya.
Shayne Pattynama menjadi salah satu rekomendasi Shin Tae-yong yang dipersiapkan untuk Piala Asia 2023 mendatang.
Sebelum Shayne Pattynama, Jordi Amat dan Sandy Walsh lebih dulu melakukan proses naturalisasi.
Baca juga: Kejutan Spesial Shayne Pattynama untuk Fans: Nami Kulo Mas Ganteng Shayne
Proses Naturalisasi Shayne Pattynama Sampai di Kemenkumham
Dikutip dari BolaSport, proses naturalisasi Shayne Pattynama baru sampai Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej.
"Kita sedang memproses satu pemain lagi yang dari Belanda itu, Shayne Pattynama (sedang di Kemenkumham)," kata Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej.
Hal yang berbeda didapat oleh Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Karena lebih awal, saat ini proses Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah sampai Presiden.
"Sekarang sudah di Presiden (untuk Sandy dan Jordi)."
"Kalau saya tidak salah satu atau dua minggu yang lalu, itu kemudian kita hanya menunggu SK (Surat Keputusan) Presiden."
"Begitu ada SK dari Presiden maka harus, kalau saya tidak salah dalam jangka waktu satu bulan itu harus diambil sumpah sebagai Warga Negara Indonesia," kata Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti) (BolaSport.com/Bagas Reza Murti)
