Tiki-taka Barcelona Mulai Usang, Real Madrid Beri Contoh Sempurna untuk Menang
Xavi Hernandez yang diharapkan mampu membawa Barcelona melejit lewat permainan cantik yang ia usung pun kini diambang pemecatan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Barcelona menjadi tim idealis yang selalu berusaha menang lewat sistem permainan yang cantik.
Filosofi tiki-taka begitu didewakan Barcelona dari musim ke musim.
Namun hasilnya, Blugarana tak mampu berbicara banyak di dua musim terakhir.
Baca juga: Amunisi Jitu Jerman di Piala Dunia 2022: Wonderkid Elite yang Sukses Menggebrak Bundesliga
Selain gagal meraih trofi Liga Spanyol, mereka juga tersingkir dari babak penyisihan grup dua kali beruntun.
Xavi Hernandez yang diharapkan mampu membawa Barcelona melejit lewat permainan cantik yang ia usung pun kini diambang pemecatan.
Rival abadi mereka, Real Madrid menjadi contoh sempurna, bahwa untuk meraih trofi, tak melulu harus bermain cantik.
Musim lalu saja, Carlo Ancelotti mampu membawa Real Madrid menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan Frankfurt di laga final.
Dilansir Marca, atas tambahan satu trofi, nama Carlo Ancelotti tercatat dalam sejarah sebagai pelatih dengan jumlah trofi Piala Super Eropa (4).
Ya, sejak musim lalu, Real Madrid sukses tampil mengesankan bersama juru Carlo Ancelotti.
Sihir Ancelotti sukses mengantar Real Madrid meraih trofi Piala Super Spanyol dan Liga Spanyol meski masih menyisakan 4 pertandingan.
Di kompetisi Liga Champions pun Real Madrid mampu dibawanya tampil begitu perkasa.
Real Madrid dibawa Ancelotti lolos hingga babak final Liga Champions, usai mampu menyingkirkan Manchester City di babak semi final dengan agregat 6-5.
Di partai puncak, sentuhannya mampu membawa los blancos pecundangi tim liga inggris lainnya dengan skor tipis satu gol tanpa balas.
Ancelotti pun mampu mengukir rekor sebagai pelatih pertama dalam sejarah yang mampu membawa tim yang diasuhnya menjuarai Liga Champions sebanyak 4 kali. Fantastis!