The Jakmania-Bobotoh-Aremania-Bonek Demo di Jakarta, Aremanita Ini Takjub Solidaritas Antar-Suporter
The Jakmania (Persija), Bobotoh (Persib), Aremania (Arema), Bonek (Persebaya) berdemo di kawasan Sudirman Jakarta terkait Tragedi Kanjuruhan
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
The Jakmania-Bobotoh-Aremania-Bonek Demo di Jakarta, Aremanita Ini Takjub Solidaritas Antar-Suporter
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suporter dari berbagai klub di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Kelompok suporter yang tergabung dalam aksi unjuk rasa terkait Tragedi Kanjuruhan itu antara lain adalah, The Jakmania (Persija), Bobotoh (Persib), Aremania (Arema), Bonek (Persebaya).
Tak hanya empat kelompok suporter terbesar di Indonesia itu, hadir pula, NJ Mania (Persita), Pasoepati (Persis), hingga Slemania/BCS (PSS).
Baca juga: Aremania, Bobotoh, Bonek, dan The Jakmania Bertemu di FGD, PSSI: Kita Akan Bersatu Lebih Banyak Lagi
Baca juga: Juragan 99 Mundur dari Arema, Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Yang Harus Kena Ya Iwan Budianto
Satu di antara massa aksi itu, Monita Ekasari yang juga seorang Aremanita mengaku takjub pada solidaritas antarsuporter yag terbangun pada unjuk rasa yang melibatkan beberapa suporter yang semulanya memiliki kenangan buruk dan rivalitas pelik.
"Senang juga sih sebenernya dulu 2018 pernah ada aksi juga di sini bareng teman-teman Viking. Cuma mungkin udah lama ngga ke-ekspos," kata Monita .
"Senang bisa kumpul lagi sama temen-temen dari Persib sama Persebaya. Semoga bisa jadi buat kesatuan dan kemajuan untuk suporter buat ke depannya lagi," harapnya.
Baca juga: Umuh Muchtar Kaget Iwan Bule Umumkan KLB, Bos Persib Desak Anggota Exco PSSI Juga Harus Diganti
Monita mengatakan, tujuan utama dari digelarnya unjuk rasa itu adalah untuk menuntut keadilan bagi korban tragedi Kanjuruhan.
"Poin-poin yang disampaikan tentang aksi usut tuntas. Pokoknya suporter menuntut biar temen2 di malang mendapat keadilan karena 135 bukan sekadar angka, tapi nyawa. Jadi, harus diperjuangkan," ucap Monita.
"Dari segi keamanan, keadilan untuk para korban dari para pelaku, yang dituntut hukum dan secara moral," ujarnya lantang.
Baca juga: Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon
Lebih lanjut, Monita berharap, tidak ada kejadian serupa yang menimpa dunia sepak bola. Ia juga berharap, para petugas keamanan yang berjaga di stadion menunjukkan sikap humanis.
Ia juga menyinggung soal, pentingnya suporter memiliki lembaga hukum dan berharap kedepannya tiket pertandingan sepak bola Indonesia sudah terdiri dari asuransi.
"Ke depannya semoga ngga ada lagi korban dalam dunia sepak bola dan semoga banyak tindakan humanis dari para aparat di stadion. Sudah tidak ada lagi alat-alat kekerasan yang dilaukan kepada suporter dari aparat," ucap Monita.
"Dari suporter juga harus punya lembaga hukum. Semoga tiket stadion diberlakukan asuransi seperti tiket2 wisata supaya bisa lebih menjamin kemanan suporter," harapnya.
(Alfarizy/M39)