Piala FA: Graham Potter Siapkan Kiat Jitu untuk Jinakkan Man City, The Blues Wajib Tampil Solid
Pelatih Chelsea, Graham Potter, sebut The Blues ingin dapatkan trofi Piala FA dan untuk melakukannya ia perlu menutup area di depan kotak penalti.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, menyebut The Blues ingin bersaing dalam perebutan trofi juara Piala FA.
Guna menyukseskan misi tersebut, Graham Potter menginstruksikan pemain Chelsea menutup area di depan kotak penalti saat berhadapan lawan Manchester City.
Chelsea akan bertamu ke kandang Manchester City, Stadion Etihad untuk berlaga di putaran ketiga Piala FA pada Minggu (8/1/2023) pukul 23.30 WIB.
The Blues terakhir kali merengkuh trofi Piala FA pada musim 2017/2018 ketika di bawah asuhan Antonio Conte.
Jelang menghadapi pasukan Pep Guardiola, Potter mengatakan timnya siap untuk bersaing terlepas siapa pun lawannya.
"Kami selalu ingin mencoba dan bersaing memperebutkan trofi, tentu saja kami melakukannya," kata Potter dikutip dari situs resmi Chelsea.
Baca juga: Piala FA - Dapat Banyak Kritik, Pelatih Chelsea Graham Potter Bandingkan Situasinya dengan Guardiola
"Kami ingin lolos, itu pasti, dan kami ingin bersaing."
"Jelas kami memiliki permainan yang sulit dalam hal bermain melawan Manchester City di tempat mereka, tetapi Anda lihat dari malam itu, kami menyamai mereka untuk waktu yang lama dalam permainan dan memberikan kinerja yang cukup bersemangat."
"Kami perlu melakukan hal yang sama lagi hari ini dan mencoba untuk berkembang," tuturnya.
Supaya Chelsea bisa meningkatkan peluangnya untuk mengalahkan Man City, mereka perlu membatasi pergerakan Haaland dan Alvarez.
Namun karena ini merupakan pertandingan Piala FA, nampaknya Alvarez akan turun sebagai starter.
Berdasarkan data dari Whoscored, pemain asal Argentina itu punya berbagai atribut yang berbahaya, di antaranya dalam melakukan dribel, melakukan tembakan jarak jauh, dan memberikan umpan terobosan.
Dalam beberapa kesempatan, Alvarez begitu berbahaya dalam situasi serangan balik.
Ia sering berlari di belakang bek, dan dengan kecepatannya ia dengan mudah menaklukkan lawannya.