TRIBUNNEWS.COM - Arema FC mengalami penolakan oleh aliansi suporter Persis Solo di Boyolali (Pasboy).

Memang Arema FC sedang menjadi kambing hitam atas masalah carut marutnya sepak bola tanah air.

Penolakan tersebut dilatarbelakangi oleh rumor yang beredar, bahwa Arema FC akan gunakan Stadion Kebo Giro, Boyolali sebagai markas sementara.

Keputusan tersebut berbeda sikap dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali yang justru mengulurkan tangan untuk Arema FC.

Baca juga: Beda Sikap, Pemerintah Boyolali Sambut Arema FC, Kebo Giro Markas Baru Singo Edan?

Melalui akun Twitter resmi suporter Persis Solo di Boyolali (@KORWIL_PASBOY) ungkap keberatan untuk Arema FC.

"Menanggapi issue yang beredar bahwasanya "Arema FC akan ber-home base di Boyolali" Kami PASOEPATI KORWIL BOYOLALI dan juga perwakilan dari setiap komunitas pecinta sepakbola lainnya di lingkup Boyolali, sepakat #TolakAremaMainDiBoyolali," tulisnya dalam tweet tersebut.

Namun sebelumnya pihak Disporapar Boyolali justru menerima Arema FC bermain di Kebo Giro.

"Boleh siapapun boleh main di Stadion Kebo Giro. Silahkan kalau Arema mau main di sini (Stadion Kebo Giro)," kata Bambang dari Disporapar Boyolali melalui laporan langsung wartawan, Tri Widodo.

Baca juga: Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan, Netizen Geruduk Akun Medsos Arema FC: Dianggap Biang Keruwetan

Sebelumnya memang Arema FC telah mendapatkan penolakan sebanyak dua kali.

Penolakan tersebut dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan Disporapar Kabupaten Semarang.

Pihak Pemkab Bantul dan Disporapar Semarang tak keluarkan izin penggunaan Stadion karena adanya masukkan dari pihak suporter dan salah satu klub.

Kasusnya di Bantul, pihak PS Hizbul Wathan (PSHW) menolak keras penggunaan Stadion Sultan Agung.

Pasalnya menurut PSHW, Singo Edan tak miliki empati sama sekali.

Menggunakan Stadion di wilayah PSHW setelah menghentikan Liga 3 DIY.