Man City vs Spurs: Erik ten Hag Beri Bocoran untuk Conte, Bagaimana Cara Menghentikan Erling Haaland
Jelang pertandingan Manchester City melawan Tottenham Hotspurs, Manajer Manchester United, Erik ten Hag beri petunjuk untuk Pelatih Tottenham Hotspur.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Jelang pertandingan Manchester City melawan Tottenham Hotspurs, Manajer Manchester United, Erik ten Hag beri petunjuk untuk Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte.
Bocoran Erik Ten Hag untuk Antonio Conte itu terkait cara bagaimana cara menghentikan Erling Haaland.
Erling Haaland adalah pemain yang paling ditakuti di Manchester City.
Erik Ten Hag mememberi tahu Antonio Conte bagaimana caranya menghentikan Erling Haaland.
Erik ten Hag telah menguraikan cara menghentikan Haaland.
Sesuatu yang terbukti sangat berguna bagi Antonio Conte dan Spurs sebelum perjalanan mereka ke Manchester.
"Selalu mengutamakan tim, selalu tim, untuk mengendalikannya, tapi tentu saja para pemain kami yang bertanggung jawab khususnya untuk itu, bek tengah kami," kata Erik ten Hag kepada BT Sport membocorkan cara meredam Erling Haaland.
"Saya pikir kami memiliki dua bek tengah yang sangat bagus yang mampu dan berpengalaman dalam mengatur posisi, mengantisipasi, segalanya, tetapi mereka tetap membutuhkan tim untuk melakukan pekerjaan itu," kata Erik Ten Hag.
"Jika yang lain tidak bertahan dengan baik maka Anda bisa terekspos dan Anda tidak memiliki peluang melawan tipe seperti Erling Haaland," ucap Ten Hag.
Conte Curhat
Pelatih Tottenham Hotspurs, Antonio Conte sempat curhat kepada sejumlah awak media.
Antonio Conte curhat terkait perbedaan sepak bola di Inggris dan Italia.
Curhat Antonio Conte disampaikan menjelang pertandingan Manchester City melawan Tottenham Hotspur.
Sebelum laga ini, Antonio Conte telah meminta pemilik dan eksekutif Liga Premier untuk angkat bicara daripada membiarkan manajer menghadapi media sendirian ketika masalah menimpa klub mereka.
Antonio Conte mendapat kecaman dari para penggemar yang kesal selama masa sulit yang mengancam untuk menggagalkan upaya timnya untuk finis di empat besar.
Dikalahkan 2-0 oleh rival London utara Arsenal pada Minggu, tim peringkat kelima, Tottenham tertinggal lima poin di belakang peringkat keempat Manchester United, yang juga memiliki satu pertandingan tersisa untuk lolos ke Liga Champions.
Tottenham menghadapi perjalanan ke juara Manchester City, dengan kekalahan lain pasti akan membuat Antonio Conte dalam situasi yang panas.
Ditanya apakah akan membantu jika tokoh senior lainnya dari klub, termasuk ketua Daniel Levy, berbicara kepada pers, Conte mengatakan.
“Di Inggris, ada kebiasaan buruk bahwa hanya pelatih yang berbicara dan menjelaskan. Saya belum pernah melihat departemen medis datang ke sini untuk menjelaskan mengapa pemain ini mengalami kesulitan untuk pulih," kata Conte dikutip dari theguardian.
"Itu juga sama - saya belum pernah melihat klub atau direktur olahraga datang ke sini untuk menjelaskan strategi dan visi klub," katanya.
Mantan bos Juventus, Chelsea, dan Inter Milan, Conte menyoroti perbedaan dengan situasi di Serie A papan atas Italia.
Fabio Paratici, sekarang direktur sepak bola Tottenham, berbicara kepada media saat berada di Juventus bersama Conte, tetapi dia tidak berbicara secara teratur di Inggris.
"Di Italia misalnya, sebelum setiap pertandingan ada seseorang dari klub yang harus menghadap media dan menjawab setiap pertanyaan," kata Conte.
“Bagi kami, itu bisa lebih baik. Karena jika tidak, setiap kali hanya ada satu wajah untuk menjelaskan situasi yang menurut saya lebih baik untuk dijelaskan oleh klub," katanya.
“Di Italia, ini berbeda – orang dari klub selama pekan pertandingan berbicara dan menjelaskan banyak situasi. Kalau saja pelatih yang bicara kadang ada kesalahpahaman," katanya.
“Saya pikir akan baik jika klub hadir di media dan berbicara. Tidak setiap minggu tetapi setidaknya setiap 15 hari atau sebulan sekali,” katanya.
Terlepas dari sarannya, Conte tahu Levy jarang berbicara kepada media, dan pelatih asal Italia itu mengatakan dia tidak punya rencana untuk meminta klub menerapkan idenya.
"Saya tidak akan bertanya apa-apa. Dalam situasi seperti ini, berisiko untuk selalu berbicara untuk menjelaskan situasi seperti ini. Pelatih harus tetap diam dan menerima situasinya," katanya.
(Tribunnews/mba)