Prestasi Shin Tae-yong Selama Melatih Timnas Indonesia, Pantaskah Disebut Badut oleh Thomas Doll?
Pernyataan Thomas Doll yang meledek badut ke STY seakan menghilangkan seluruh prestasi yang telah dibuat Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Prestasi Shin Tae-yong Selama Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Pantaskah Disebut Badut oleh Thomas Doll?
TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan antara Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll sepertinya sudah melebar ke ranah di luar sepakbola.
Thomas Doll dinilai melontarkan kritik dan tuduhan minim alasan yang membuat prestasi Shin Tae-yong mengangkat timnas Indonesia seakan tak dianggap.
Hal teranyar, Thomas Doll menilai Shin Tae-yong lebih mirip seperti badut ketimbang pelatih sepakbola karena aksinya membintangi sejumlah iklan di televisi.
Baca juga: Deretan Kata-Kata Pedas Thomas Doll ke Shin Tae-yong: Seperti Badut Hingga Tak Punya Rasa Hormat
Baca juga: Thomas Doll Sindir Shin Tae-yong Jadi Bintang Iklan: Dia Seperti Badut Bukan Pelatih Sepak Bola
Shin Tae-yong tengah mendapat kritikan dari pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.
Cekcok kedua antar-kedua pelatih memanas usai pemanggilan pemain timnas U-20 Indonesia untuk Piala Asia U-20 2023.
Thomas Doll enggan mengirim beberapa pemainnya ke pemusatan latihan (TC) timnas U-20 Indonesia.
Dari awal ia memang tidak sepakat dengan sistem pemusatan latihan panjang yang diterapkan Shin Tae-yong.
Terbaru, pelatih asal Jerman itu dengan tega menyebut Shin Tae-yong bak badut setelah muncul di iklan televisi.
"Jujur, saya pikir dia tidak bisa serius. Ketika saya melihat dia menjadi iklan di televisi, dia seperti badut," ucap Thomas Doll dalam sesi jumpa pers jelang lawan Arema FC, Sabtu (11/2/2023).
"Saya tidak tahu, apakah itu (iklan) spaghetti atau makanan lainnya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Shin Tae-yong Diberondong Kritik 3 Pelatih Eropa Soal Efektivitas TC Panjang Timnas Indonesia U-20
Menurutnya, Shin Tae-yong telah mencoreng citranya sendiri sebagai seorang pelatih timnas.
"Tidak boleh terjadi dengan pelatih timnas, saya tidak pernah melihat sebelumnya ada pelatih melakukan hal itu," kata eks pelatih Borussia Dortmund tersebut.
"Dan seperti itu tidak baik untuk pelatih sepak bola."