Chelsea Kalah dari Tim Juru Kunci Liga Inggris, Graham Potter Tak Mau Disalahkan
Chelsea kalah dari tim juru kunci Southampton. Graham Potter menolak untuk disalahkan atas rentetan hasil buruk yang diraih The Blues musim ini.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Graham Potter menolak untuk disalahkan atas rentetan hasil buruk yang diraih Chelsea musim ini.
Chelsea kembali menelan kekalahan saat menjamu tim juru kunci Liga Inggris, Southampton di pekan 24, Sabtu (18/2/2023).
Ini adalah kekalahan ke delapan Chelsea dari 23 pertandingan yang dijalani di Liga Inggris musim ini.
Kekalahan ini membuat The Blues tertahan di posisi 10 klasemen Liga Inggris dengan 31 poin.
Baca juga: Hasil Akhir Southampton vs Chelsea di Liga Inggris: Kalah 0-1, The Blues 4 Laga Tanpa Kemenangan
Hasil ini juga membuat Chelsea kini gagal meraih kemenangan di empat laga terakhir liga.
Chelsea kini meraih 7 kali hasil seri serta 8 kali menang dan 8 kali kalah.
Sebelumnya, pasukan Graham Potter meraih tiga kali hasil seri secara beruntun.
The Blues kini terancam tak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Sosok yang paling disorot atas hasil buruk yang didapat Chelsea ini tak lain adalah pelatih mereka Graham Potter.
Pelatih berusia 47 tahun ini menyadari banyak fans yang kecewa atas kekalahan kandang 1-0 dari tim juru kunci Southampton.
Namun demikian, sang pelatih berkilah tak mau disalahkan atas hasil buruk Chelsea ini.
"Setelah kekalahan 1-0 di kandang, setiap kritik yang Anda dapatkan dapat dimengerti," kata Potter, dikutip dari ESPN.
"Saya pikir kami mengalami masa sulit dan saya pikir kami memiliki banyak tantangan dalam hal mengintegrasikan pemain muda ke Liga Premier," kat Potter.
Baca juga: Sorotan Liga Inggris: Kapten Chelsea Azpilicueta Cedera Parah di Kepala, Korban Tendangan Salto
Chelsea yang menghabiskan sekitar £ 300 juta untuk pemain di bulan Januari tahun ini, kini hanya memenangkan dua pertandingan dalam 14 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
"Begitulah adanya dan saya yakin akan ada orang di luar sana yang berpikir bahwa sayalah masalahnya," kata Potter.
"Menurut saya mereka tidak benar, tetapi saya tidak cukup sombong untuk mengatakan bahwa pendapat mereka tidak layak untuk diungkapkan," kata dia.
Sejauh ini, pemilik tim dari Amerika, yang membeli klub tahun lalu, mendukung Potter dan mengaku mereka sedang membangun tim untuk jangka panjang.
(Tribunnews.com/Tio)