Transformasi Sepakbola Indonesia: ASOPS Kapolri Sebut Pencegahan Hal yang Utama Daripada Penindakan
Tak hanya suporter, pihak Kepolisian ke depan juga kini harus benar-benar mengedepankan sisi pencegahan daripada penindakan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Transformasi Sepakbola Indonesia: ASOPS Kapolri Sebut Pencegahan Jadi Hal yang Utama Daripada Penindakan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi sepakbola Indonesia, PSSI dalam rapat Exco pada Sabtu lalu telah membentuk Komite Ad Hoc Suporter, Komite Adhoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut khusus komite adhoc suporter sangat penting karena menjalankan transformasi sepakbola Indonesia dampak dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi wal Oktober tahun lalu.
Merespon hal itu dan juga sekaligus mengimplementasikan UU No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan yang didalamnya mengatur soal suporter, Menpora Zainudin Amali pun mengukuhkan Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) di Auditorium Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Bertemu Jokowi, Menpora Zainudin Amali Minta Izin Fokus di Sepak Bola Dampingi Erick Thohir
Dalam pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi.
Agung menyebut pihak Polri sangat ingin membantu transformasi sepakbola Indonesia.
Untuk itu dirinya meminta kepada seluruh suporter benar-benar mengubah perilaku negatif mereka saat mendukung tim kesayangannya di Stadion, sehingga pertandingan bisa berlangsung aman dan nyaman.
“Kita jalin saling kepercayaan bahwa kita kan jaga masyarakat tidak hanya keamanan tapi juga keselamatan. Petugas kami memastikan para suporter datang ke stadion sepakbola dan pulang dengan selamat, tentu itu kita komunikasikan bagaimana yang terbaik,” kata Agung dalam kata sambutannya.
“Kita harus juga berkomunikasi yang di luar sana untuk bisa datang ke stadion dengan tertib dan kita bisa saksikan sepakbola dengan nyaman, baik dan ekosistem ini terus kita bangun,” sambungnya.
Agung sangat menyadari kejadian Tragedi Kanjuruhan jadi pembelajaran semua pihak untuk berbenah.
Tak hanya suporter, pihak Kepolisian ke depan juga kini harus benar-benar mengedepankan sisi pencegahan daripada penindakan.
Ia pun meminta kepada semua pihak agar sama-sama menjaga sepakbola Indonesia sehingga sepakbola Indonesia bisa semakin lebih baik.
“Pelajaran dari waktu yang lalu yang saya katakan tidak tempat sudah harus kita hentikan dan bisa kita sama-sama kita dari awal supaya hal-hal yang buruk bisa kita cegah. Itu yang utama, mencegah adalah yang paling didahulukan daripada kami menyiapkan penindakan, itu hal yang paling belakang tentu yang utamanya adalah mari kita sama-sama di ranah pencegahan ini bisa kita terus kita gelorakan, langkah-langkah kita tentu setiap masalah ada jalan keluarnya, ini kita cari jalan keluar terbaik agar suporter sepakbola kita, suporter yang baik dan sepakbola kita jadi maju,” jelas Agung.
“Saya sangat senang kalau di Stadion itu terdengar suara semangat suporter, itu bagi kami pasti sangat menyukai dan tentunya jangan terjadi anarkis, hal-hal yang sifatnya negatif itu yang harus kita cegah. Saya rasa kita bisa dan kita sudah tunjukkan di pertandingan terakhir ini dalam keadaan baik,” pungkasnya.