Arteta Komentari Nasib Graham Potter di Chelsea, Harus Bisa Menang Biar Tak Dipecat
Mikel Arteta turut bersimpati dengan situasi Graham Potter di Chelsea saat ini. Potrter mendapat ancaman pembunuhan akibat performa Chelsea yang buruk
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta turut bersimpati dengan situasi Graham Potter di Chelsea saat ini.
Chelsea saat ini masih mengalami hasil yang tak kunjung membaik. Tim asuhan Graham Potter ini belum mampu menang di lima laga terakhir.
Potter bahkan cuma bisa meraih 2 kemenangan dari 12 pertandingan terakhir Chelsea.
Mereka kini tertahan di papan tengah klasemen di peringkat 10 dengan 31 poin.
Di kompetisi Liga Champions, nasib Chelsea pun tak jauh beda. Mereka kalah 1-0 di markas Borrusia Dortmund dan tercancam bakal tersingkir di babak 16 besar.
Hasil buruk ini membuat nasih Graham Potter kian diujung tanduk dan terancam bakal dipecat.
Baca juga: Graham Potter Terancam Dipecat Chelsea, Reece James Pasang Badan: Dia Pelatih Bagus
Namun Potter meminta waktu dan turut menyebut nama Arteta dan Jurgen Klopp, dua pelatih yang berhasil membawa tim bangkit setelah sempat terseok-seok di musim pertama melatih.
Performa yang tak kunjung membaik yang ditampilkan Chelsea ini telah membuat para suporter marah.
Bahkan, mereka sampai mengirim teror pembunuhan kepada keluarga Potter.
Situasi yang terjadi Potter ini membuat pelatih Arsenal Mikel Arteta turut berkomentar.
Ia turut berempati lantaran pernah merasakan hal yang sama dengan yang dialami Potter saat ini.
"Kami adalah rekan kerja dan kami semua tahu tekanan, tuntutan, dan ketidakpastian yang dimiliki industri ini," kata Arteta, dikutip dari London Football.
Baca juga: Beda dengan Atletico Madrid, Joao Felix Langsung Kepincut Dukungan Suporter Chelsea
Namun demikian, menurutnya Potter juga harus memenangkan pertandingan agar mendapat kepercayaan dari timnya.
"Saya tahu saya harus menang melawan Norwich dan menang melawan Burnley, dan kemudian semuanya membantu dan lingkungan mulai menjadi lebih baik, semua orang lebih percaya diri dan Anda bisa terus maju. Kami bergantung pada hasil, sayangnya," ungkap Arteta, dikutip dari Metro.
"Saya selalu fokus pada bagaimana membalikkan keadaan, bagaimana membuat tim bermain lebih baik, menjadi lebih efisien."
"Ketika Anda memiliki hubungan dekat dengan manajer yang saya miliki di Spanyol, beberapa di Italia, beberapa di sini, tentu saja Anda berhubungan, terkadang mereka memberi Anda dukungan seperti yang kita semua lakukan ketika seseorang mengalami [periode] yang sulit. Mungkin tidak melalui telepon, tapi paling tidak melalui SMS dukungan," kata Aretata.
(Tribunnews.com/Tio)