Di Balik Bintang Lima Erling Haaland Saat Man City Gulung Leipzig 7-0: Fisik Brutal, Sulit Hentikan
Fakta menarik di balik lima gol Erling Haaland, dia justru kecapekan setelah berkali-kali berselebrasi gol untuk Man City
Penulis: Deny Budiman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pemain dengan tinggi 194 cm ini pertama mencetak gol Liga Champions saat berbaju Red Bull Salzburg, di mana ia mencetak delapan gol pada 2019 sebelum pindah pertengahan musim ke Bundesliga.
Rekor lain menunggu Haaland di babak selanjutnya di Liga Champions. Dengan sudah punya tabungan 33 gol, dia berpotensi jadi pemain termuda, dan tercepat menembus 40 gol.
Rekor itu kini masih dipegang Striker PSG, Kylian Mbappe yang melakukannya pada usia 23 tahun 317 hari.
Dan jika City selapar, dan seberingas kemarin, seperti yang diharapkan Haaland, maka rekor 40 gol itu bukan tak mungkin akan tercapai musim ini.
Fisik Brutal, Sulit Hentikan
Bek Leipzig, Benjamin Henrichs masih bingung menjelaskan bagaimana timnya, yang datang bermodal hasil seri 1-1 pada leg pertama, kini bisa dicukur 7-0 oleh Manchester City, dengan lima gol diborong Erling Haaland.
"Kurasa kita telah dimakan oleh mereka," katanya. "Saya tidak pernah kalah sampai 7-0 dalam karier saya. Ini adalah malam yang benar-benar pahit bagi kami."
Henrichs mengatakan, Haaland mendominasi permainan dengan fisiknya yang luar biasa.
"Dia adalah pemain dengan fisik yang brutal. Dia sulit untuk dihentikan, dan membawa banyak hal ke dalam permainan. Cara dia bermain hari ini mengatakan banyak tentang kualitasnya," tuturnya.
Manajer Leipzig Marco Rose, yang melatih Haaland di Dortmund dan Red Bull Salzburg, mengatakan dia tahu ancaman yang ditimbulkan oleh penyerang Norwegia itu.
"Saya mengenal Erling dengan baik dan saya tahu kualitasnya -- dan bagaimana dia bisa tampil. Ketika Erling melihat bola, yang ada di pikirannya adalah mencetak gol," ujarnya. (Tribunnews/den)