Penyesalan Terbesar Buffon Sepanjang Karir, Hengkang dari PSG dan Gabung Kembali ke Juventus
Gianluigi Buffon mengaku hengkangnya ia dari PSG dan kembali ke Juventus pada 2019 lalu adalah kesalahan terbesar dalam karirnya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Gianluigi Buffon mengaku hengkangnya ia dari PSG dan kembali ke Juventus pada 2019 lalu adalah kesalahan terbesar dalam karirnya.
Karir Buffon sebagai kiper di Juventus berakhir pada 2018 silam. Penjaga gawang berpostur 1,92 meter itu mengakhiri kontrak setelah 17 tahun berseragam hitam putih.
Banyak yang mengira Buffon akan segera pensiun setelah kontraknya di Juventus berakhir dan tak diperpanjang.
Namun Buffon justru terbang ke Prancis dan bergabung bersama Paris Saint Germain (PSG). Namun karir Buffon tak lama saat bergabung PSG. Penjaga gawang yang dijuluki Superman ini hanya setahun bermain di Paris.
Setelah itu, Buffon justru kembali lagi ke Juventus dan menjadi pelapis Wojciech Szczesny dalam masa tugasnya selama dua tahun sebelum kembali tampil sensasional ke Parma pada tahun 2021.
Baca juga: Buffon Buka Suara soal Kasus yang Menimpa Juventus, Curiga Ada Pihak yang Tak Senang dengan Juve
Buffon mengaku, kembalinya ia ke Juventus saat itu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam karirnya, karena dia dan keluarganya sedang menikmati hidup di Paris.
“Di Paris Saint-Germain, saya memiliki pengalaman terbaik dalam hidup saya dan pergi adalah kesalahan terbesar dalam karir saya,” ujar pemain berusia 45 tahun itu saat tampil bersama Bobo TV via Calciomercato.
“Anak-anak saya masih bertanya mengapa kami pergi. Di Paris, saya merasa seperti orang bebas, saya berbicara bahasa Prancis dan pergi ke museum. Saya juga memberikan 10 juta euro," ujar Buffon.
Ia hanya menghabiskan satu musim di PSG pada 2018-19, mengoleksi 25 penampilan di semua kompetisi bersama raksasa Ligue 1.
“Itu adalah pengalaman terindah dalam hidup saya dan pergi adalah kesalahan terbesar saya,” akunya.
Satu-satunya alasan mengapa ia pindah saat itu adalah karena PSG ingin memainkan Alphonse Areola, Buffon pun tak mau menjadi pelapis kedua.
"Mereka ingin memainkan Alphonse Areola dan saya tidak bisa menerimanya. [Menjadi kiper pilihan kedua] adalah sesuatu yang hanya akan saya terima di Juventus, itulah yang saya lakukan tetapi itu juga sulit," ungkap Buffon.
Baca juga: 5 Kiper Terbaik di Dunia Versi Gianluigi Buffon, Thibaut Courtois Tempati Posisi Pertama
Salah satu penyesalan lain dalam karir Buffon yakni ketika PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester United pada 2019.
Saat itu, ia berbuat kesalahan yang membuat timnya kebobolan dan tersingkir di 16 besar. Padahal pada leg pertama PSG sudah unggul 2-0, namun di leg kedua saat bermain di Paris, PSG takluk 1-3.
“Pertandingan melawan Manchester United di Liga Champions tetap menjadi penyesalan terbesar dalam hidup saya,” aku Buffon.