Lobi Pemerintah ke FIFA Soal Israel Tak Dapat Respons Positif
Indonesia tidak mempunyai dan tidak akan melakukan hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka. Aba-aba Piala Dunia U-20 batal
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut dia, sikap tersebut disuarakan oleh Presiden Soekarno lewat forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Konferensi Asia Afrika (KAA), bahkan hingga mengadakan Pesta Olahraga untuk Negara-Negara Berkembang (Ganefo) sebagai bentuk perlawanan atas imperialisme.
Di sisi lain, Mahfud juga menekankan bahwa Indonesia ingin bergaul di dunia internasional dan menjadikan olahraga sebagai salah satu pintu masuknya.
"Kita olah kedua pandangan ini agar Indonesia tetap jaya dan sejahtera, maju, dan tetap tidak akan mendukung Israel, tetap akan mendukung kemerdekaan Palestina, dan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina tidak diakui sebagai sebuah negara oleh Israel," kata Mahfud.
"Nah, langkah-langkah berikutnya tunggu saja," imbuh dia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap, Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia karena ajang tersebut dapat mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sandiaga menuturkan, pemerintah telah menargetkan kunjungan 7,4 juta wisatawan mancanegara dan pergerakan 1,4 miliar wisatawan nusantara pada tahun ini.
Ia menyebutkan, target tersebut salah satunya disebabkan oleh penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia sebagai event berkelas internasional.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif sebagai bagian dari perhelatan tersebut.
"Ada beberapa event internasional yang besar-besar dan yang terbesar ini adalah FIFA World Cup U-20, jadi ini pasti akan sangat berdampak negatif terhadap pencapaian target wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara," ujar Sandiaga.
Ditolak politisi, tak dipersoalkan Palestina
Nasib penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi pertanyaan setelah FIFA membatalkan drawing atau pengundian grup yang sedianya digelar di Bali pada Jumat (31/3/2023) pekan ini.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, pembatalan drawing itu tak lepas dari sikap Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20.
"Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," kata Arya, Minggu (26/3/2023).
Selain Koster, penolakan terhadap timnas Israel juga disuarakan oleh sejumlah politikus dan organisasi masyarakat, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.