Muhadjir Effendy Yakin FIFA Paham Indonesia, Sehingga Tak Akan Ada Sanski Bila Tak Jadi Tuan Rumah
Muhadjir meyakini bahwa FIFA paham akan kondisi Indonesia. Sehingga, tidak akan ada sanski bila Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia.
Editor: Muhammad Barir
Christian berbicara sedikit saat melakukan briefing di Bali United Cafe sebelum melakukan inspeksi.
“Kami ke Bali meskipun drawing Piala Dunia U-20 telah dibatalkan. Kami datang kesini untuk melanjutkan dan menyelesaikan inspeksi stadion,” terangnya saat pengarahan dengan tim inspeksi FIFA, PSSI, dan INAFOC.
Ia menjelaskan jika tidak mengetahui alasan mengapa drawing Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan oleh pimpinan tertinggi FIFA.
Saat ditanya apakah alasannya karena berbagai penolakan terhadap timnas Israel U-20 termasuk dari Gubernur Bali I Wayan Koster, Christian justru mengaku tak tahu menahu soal itu.
"Perlu ditegaskan, kami tidak memiliki info tambahan terkait penyelenggaraan turnamen. Kami datang ke sini bukan kunjungan resmi dari FIFA, tetapi kunjungan kerja untuk melakukan peninjauan stadion yang akan dipakai buat pertandingan,” ungkapnya.
Solo Siap
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Solo siap menggantikan Bali menjadi lokasi drawing Piala Dunia U-20 Tahun 2023.
Diketahui Bali merupakan venue awal drawing gelaran Piala Dunia U-20, dan memiliki stadion yang diusulkan untuk menggelar pertandingan. Namun Pemprov Bali menolak kedatangan Timnas Israel berlaga di Pulau Dewata.
Atas hal ini, Gibran menyatakan Solo siap menggantikan Bali.
"Intinya saya menunggu perintah dari pak Ketua PSSI dan pak Menpora," kata Gibran dalam tayangan Kompas TV, Selasa.
Gibran pun mengatakan bahwa dirinya menunggu perintah dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Plt Menpora Muhadjir Effendy.
Ia menyebut Stadion Manahan Solo juga telah diinspeksi oleh FIFA pada Sabtu (25/3) kemarin. Pemeriksaan kawasan stadion dilakukan secara tertutup.
"Siap, nunggu perintah. Kemarin inspeksi kita juga sudah siap, venue udah siap," ungkap Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menjelaskan Indonesia telah melakukan persiapan selama bertahun-tahun setelah FIFA memutuskan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019 lalu.
Sehingga menurutnya kesempatan menjadi tuan rumah ajang kompetisi sepak bola antar negara ini tidak bisa dilepas begitu saja hanya karena penolakan hal tertentu.
"Ini kan sesuatu yang kita persiapkan bertahun-tahun tidak bisa lepas begitu saja," ujar Gibran. (Tribun Network/ Yuda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.